Banda Aceh - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Aceh Besar mencatat ada 22 kali goncangan gempa yang berpusat di Kabupaten Gayo Lues, Aceh pada Senin, 28 September 2020.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Aceh Besar, Djati Cipto Kuncoro, menyebutkan jumlah tersebut tercatat mulai pukul 04.00 WIB hingga 13.00 WIB. Adapun kekuatannya mulai magnitudo 2.0 hingga 3.0.
Karena belum adanya dampak kerusakan serta dampak dirasakan sehingga kita belum dapat menyimpulkan gempa utama serta gempa susulan, Kita sedang melihat trend kejadiannya.
“Sejak pukul 04.00 WIB hingga jam 13.00 WIB teman-teman sedang bertugas di kantor coba merekap bahwa ada 22 kejadian gempabumi tektonik yang berdasarkan hasil analisa parameternya berpusat di Gayo Lues,” kata Djati dalam keterangannya kepada wartawan di Banda Aceh, Senin, 28 September 2020.
Djati menjelaskan bahwa BMKG saat ini masih terus melakukan monitor, terkait apakah gempa tersebut menyebabkan kerusakan atau tidak. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gayo Lues juga belum merilis dampak daripada gempa tersebut.
“Karena belum adanya dampak kerusakan serta dampak dirasakan sehingga kita belum dapat menyimpulkan gempa utama serta gempa susulan, Kita sedang melihat trend kejadiannya,” tutur Djati.
Sebelumnya, BMKG mencatat ada tiga kali gempa yang menggoyang Kabupaten Gayo Lues. Gempa pertama terjadi pada pukul 09.42 WIB dengan kekuatan 3,5 skala richter. Posisi gempa berada di 3,81 Lintang Utara (LU), 97,63 Bujur Timur (BT) atau 38 kilometer tenggara Gayo Lues dengan kedalaman 2 kilometer.
Sementara gempa kedua, lanjut Djati, terjadi pada pukul 09.56 WIB dengan kekuatan 3,0 skala richter. Adapun posisi gempa berada di 3,87 Lintang Utara (LU), 97,63 Bujur Timur (BT) atau 34 kilometer tenggara Kabupaten Gayo Lues, dengan kedalaman 2 kilometer.
“Kemudian gempa terjadi pada pukul 10.05 WIB dengan kekuatan 2,8 skala richter. Posisi gempa berada pada 3,81 Lintang Utara, 97,63 Bujur Timur atau 38 kilometer tenggara Kabupaten Gayo Lues, dengan kedalaman 5 kilometer,” ujar Djati. []
