Pengikut Rizieq Shihab Komentari Ahok Masuk BUMN

Pengikut Ketua Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab bekomentar tentang diangkatnya Ahok sebagai Komisaris Utama BUMN Pertamina.
Ahok. (Foto: Instagram/Basuki BTP)

Jakarta - Pengikut Ketua Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab menyatakan tidak persoalan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi komisaris Badan Usaha Milik Negara.

"Enggak masalah kalau pemerintah mengangkat Ahok jadi Komisaris Utama Pertamina mah," kata Ketua Panitia Reuni Akbar 212 Awit Masyhur seperti diberitakan Antara, Sabtu, 23 November 2019.

Reuni 212 adalah lanjutan Aksi 212 dipimpin Rizieq Shihab yang dalam perhelatan pemilihan kepala daerah Jakarta 2016, mendesak untuk dilakukan pemidanaan terhadap Ahok yang dituduh menista agama. Saat itu Ahok adalah calon gubernur dengan rival Anies Baswedan.

Awit mengatakan kasus penistaan agama yang pernah dilakukan Ahok sudah selesai sehingga Alumni 212 pun tidak mempermasalahkannya. Yang terpenting, katanya, setelah menjadi pejabat negara Ahok tidak lagi menyinggung masalah agama.

"Yang penting jangan singgung masalah agama lagi. Itu kan urusan jabatan di BUMN. Kami sudah tidak ada urusan ke sana," ujar Awit.

Kasus Ahok sudah selesai, kelompok 212 itu tiap tahun melakukan reuni. Tahun ini adalah tahun ketiga Reuni Akbar 212 digelar. Dalam undangan yang disebar di media sosial, acara Reuni 212 menggunakan tajuk Munajat dan Maulid Akbar #ReuniMujahid212. Acara akan dimulai dengan Salat Tahajud dan Subuh berjamaah pada 2 Desember 2019.

Pendobrak Pertamina

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 22 November 2019, menyatakan Ahok resmi menjabat Komisaris Utama PT Pertamina.

"Insya Allah sudah putus dari beliau, Pak Basuki akan jadi Komisaris Utama Pertamina," kata Erick .

Ahok menjadi Komisaris Utama PT Pertamina didampingi Wakil Menteri I BUMN, Budi Gunadi Sadikin sebagai Wakil Komisaris Utama. Ahok akan menggantikan Tanri Abeng yang sebelumnya mengisi posisi tersebut sejak 2015. 

Kementerian BUMN juga akan mengganti Direktur Keuangan PT Pertamina(Persero) yang saat ini dijabat oleh Pahala N Mansury. Posisi tersebut akan diisi Emma Sri Martini yang sebelumnya menjabat Direktur Utama Telkomsel.

Sedangkan Pahala Mansury akan memimpin PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sebagai Direktur Utama. Sementara posisi Komisaris Utama BTN akan diduduki Chandra Hamzah.

Kita perlu figur pendobrak supaya ini semua sesuai target.

“Mengapa Chandra Hamzah menjadi Komisaris Utama karena memang background-nya adalah hukum, kita tahu bahwa di BTN itu ada isu-isu yang kurang baik yang tentu harus dilihat secara hukum. Apalagi BTN ini kan ujung tombak dari pembiayaan perumahan rakyat, sehingga kalau nanti ini tidak sehat kan tidak bagus,” ujar Erick.

Erick juga menjelaskan alasan penunjukan Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina. Menurut mantan Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 tersebut, Ahok adalah figur pendobrak yang dapat membantu PT Pertamina mencapai target-target yang telah ditentukan.

“Saya rasa bagian terpenting adalah bagaimana target-target Pertamina bisa tercapai, bagaimana mengurangi impor migas bisa tercapai. Kita perlu figur pendobrak supaya ini semua sesuai target,” kata Erick.

Ia mengatakan peran Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina mulai diproses Sabtu atau maksimal Senin, 25 November 2019. Sedangkan jajaran petinggi BTN baru akan disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham akhir November 2019.

Erick mengatakan untuk pembinaan BUMN ke depan, ia akan langsung menahkodai BUMN dalam rapat bulanan.

“Saya akan langsung melakukan rapat bulanan dengan mengundang 30 perusahaan BUMN yang dihadiri Direktur Utama dan Komisaris Utama secara bersamaan. Karena tidak mungkin Direksi berjalan tanpa dukungan Komisaris, dan Komisaris pun bukan Direksi yang melakukan kerja sehari-hari, keduanya saling terikat satu sama lain,” ujar Erick.

Sehari sebelumnya, Jumat, 22 November 2019, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan penempatan posisi Komisaris Utama Pertamina membuat Ahok sangat kuat atau powerful dalam melakukan pengawasan terhadap direksi Pertamina.

"Beliau memiliki kemampuan pengawasan yang sangat baik, makanya diharapkan nanti Bapak Ahok bisa melakukan pengawasan kepada teman-teman direksi untuk bisa mempercepat kinerja Pertamina," ujar Arya.

Arya mengatakan Menteri BUMN Erick Thohir sangat kencang dalam upaya memperkuat posisi komisaris di masing-masing perusahaan BUMN.

"Nanti peran komisaris di perusahaan-perusahaan BUMN sangat besar, Bapak Ahok akan menjadi ketua kelas dalam dewan komisaris Pertamina," kata Arya. []

Baca juga:

Berita terkait
Ahok Masuk Pertamina, Puput Nastiti Devi Timang Bayi
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok resmi terpilih menjadi Komisaris Utama Pertamina.
Apakah Ahok Bisa Memperbaiki Pertamina?
Wakil Ketua Komisi VI DPR Martin Manurung merespons posisi Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai komisaris utama PT Pertamina (Persero).
Big Dream Jokowi dan Holding Vs Super Holding BUMN
Gerak langkah Presiden Jokowi menuju super holding BUMN atau ia sebut Indonesia incorporation. Seperti Temasek di Singapura, Khazanah di Malaysia.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.