Pengamat: Tangkap Dalang Bendera Berlogo PKI di Unhas

Stanislaus Riyanta mempertanyakan kemampuan aparat keamanan dalam mengungkap siapa pemilik bendera, kaos, serta stiker yang berlogo palu arit.
Bendera Merah Putih dicoreti logo PKI di Kampus Unhas Makassar. (Foto: Tagar/Ist)

Pematangsiantar - Pengamat intelijen dan keamanan, Stanislaus Riyanta mempertanyakan kemampuan aparat keamanan dalam mengungkap siapa pemilik bendera, kaos, serta stiker yang berlogo palu arit. Lambang Partai Komunis Indonesia (PKI) itu belakangan terlihat di beberapa daerah.

Dia memandang ada peristiwa aneh terkait munculnya bendera merah putih berlogo PKI di Kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar. Namun hingga saat ini belum terpublikasi siapa pemilik sebenarnya.

"Ada beberapa peristiwa seperti di Unhas munculnya bendera merah putih dan palu arit. Di daerah juga ada pembakaran bendera palu arit," kata Stanislaus Riyanta saat dihubungi Tagar, Selasa, 26 Mei 2020.

Ini yang menjadi tugas aparat keamanan untuk mengungkap dari mana atribut tersebut, karena jika tidak diungkap siapa pemilik atribut tersebut bisa menjadi hal yang sia-sia.

Stanislaus mengungkap beberapa fenomena dibalik munculnya logo partai terlarang itu, yakni untuk memprovokasi bahwa komunis masih ada, kedua adalah fobia atas komunisme, dan ketiga memang adanya aksi eksistensi dari orang dengan ideologi komunis. 

Dia menegaskan komunis sudah selesai di Indonesia. Tidak ada ruang bagi komunis. Lantas, Stanislaus meminta agar kasus di Unhas segera ditindak tegas.

"Segala bentuk provokasi atau eksistensi seperti kasus di Unhas harus ditindak tegas," ujar dia.

Stanislaus juga berharap motif dibalik tersebarnya logo palu arit harus diselidiki lebih serius oleh aparat keamanan.

"Namun perlu diselidiki juga peristiwa pembakaran bendera atau kaos atau atribut lain yang disertai dengan lambang palu arit, apakah itu tanda perlawanan terhadap komunis atau memusnahkan barang bukti," ucapnya.

Selanjutnya, jika itu bagian dari bentuk perlawanan orang-orang yang memiliki paham komunisme, seharusnya mereka didoktrin supaya bisa menerima Pancasila seutuhnya.

"Jika bentuk perlawanan tentu bukan dengan cara pembakaran tetapi dengan menguatkan Pancasila, kontra ideologi komunis. Orang dengan ideologi komunis harus didoktrin sehingga menerima Pancasila dan meninggalkan komunis, selama dia masih mau menjadi WNI," kata dia.

Dia menegaskan pihak berwajib harus membongkar dalang yang telah memproduksi barang-barang berlogo palu arit tersebut dan hal ini harus segera ditangani sampai tuntas. 

"Menyerahkan orang yang memproduksi, membeli, memakai atribut tersebut ke aparat keamanan dengan barang buktinya sehingga tindakan tegas bisa dilakukan terhadap pelaku," ujarnya.

Menurut dia, perlawanan terhadap komunis perlu langkah yang lebih terstruktur dan tepat sasaran dan bukan hanya sekadar membakar benda yang berlambang palu arit saja. 

"Ini yang menjadi tugas aparat keamanan untuk mengungkap dari mana atribut tersebut, karena jika tidak diungkap siapa pemilik atribut tersebut bisa menjadi hal yang sia-sia, jika memang atribut tersebut hanya digunakan sebagai bentuk simbolis perlawanan terhadap PKI sebaiknya dijelaskan. Jadi tidak terjadi simpang siur supaya semua menjadi jelas siapa yang memprovokasi ideologi komunis," kata Stanislaus.

Dia menuturkan di sosial media banyak bentuk-bentuk provokasi yang dilakukan kelompok-kelompok tersebut. 

"Ada provokasi dan eksistensi yang harus ditindak tegas. Tidak perlu menunggu mereka membesar dan muncul di permukaan. Termasuk jika ada pihak yang tahu keberadaan orang dengan paham komunis, sebaiknya koordinasi dengan aparat keamanan untuk ditindaklanjuti, jangan main hakim sendiri. Siapa orangnya itu lebih penting untuk dijawab," ucap Stanislaus. []

Baca juga:

Berita terkait
PA 212 Tuding Anak Cucu Sengaja Dibina Bangkitkan PKI
Novel Bamukmin PA 212 mengatakan meskipun PKI sudah lama dibubarkan, kini keturunan kelompok itu masih ada di DPR dan tumbuh besar di Tanah Air.
Profesor Sebut PKI Sudah Berkali-kali Dihidupkan
Beberapa hari belakangan, publik dibuat heran dengan adanya ucapan selamat ulang tahun kepada Partai Komunis Indonesia (PKI).
Novel Bamukmin: Umat Islam Siap Sweeping PKI
Ketua Media Center PA 212 Novel Bamukmin menyatakan umat Islam sudah siaga 1 dan siap sweeping atribut Partai Komunis Indonesia atau PKI.
0
Menkeu AS dan Deputi PM Kanada Bahas Inflasi dan Efek Perang di Ukraina
Yellen bertemu dengan Freeland dan janjikan kerja sama berbagai hal mulai dari sanksi terhadap Rusia hingga peningkatan produksi energi