Novel Bamukmin: Umat Islam Siap Sweeping PKI

Ketua Media Center PA 212 Novel Bamukmin menyatakan umat Islam sudah siaga 1 dan siap sweeping atribut Partai Komunis Indonesia atau PKI.
Ketua Media Center Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin. (foto: senayanpost.com)

Pematangsiantar - Ketua Media Center Persaudaraan Alumni atau PA 212 Novel Bamukmin menyarankan kepada umat Islam dan Pemerintah RI jangan tinggal diam dengan menggaungnya kembali Partai Komunis Indonesia (PKI), yang baru saja berulang tahun ke-100. 

Dia mengaku siap membantu melakukan aksi sweeping apabila diperlukan, agar masyarakat Indonesia terhindar dari ideologi komunisme.

"Saran saya umat Islam sudah siaga 1, karena rezim ini sudah memberikan isyarat kuat bersahabat dengan paham komunis, sehingga harus mensweeping atribut (PKI), pantau media sosial, serta kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada penyebaran dan pengembangan paham komunisme," kata Novel Bamukmin kepada Tagar, Senin, 25 Mei 2020.

Baca juga: 2 Motif di Balik Ucapan Ulang Tahun PKI ke-100

Mantan Jubir Front Pembela Islam (FPI) itu menekankan bahwasannya Indonesia memiliki ideologi Pancasila yang tidak bisa lagi diganggu gugat. Namun demikian, dia menyayangkan nilai-nilai Pancasila tidak seutuhnya berjalan penuh, dengan adanya kriminalisasi terhadap tokoh keagamaan. 

"Rumusan Pancasila adalah produk ulama karena bernapaskan Islam setiap semua sila-silanya, dan ini menjadi musuh PKI. Saat ini pemandulan nilai-nilai Pancasila sudah sangat terasa, yaitu maraknya penista agama, pembelaan terhadap penista agama, dan kriminalisasi ulama," ujar dia.

Rezim ini sudah memberikan isyarat kuat bersahabat dengan paham komunis, sehingga harus mensweeping atribut (PKI).

Menurutnya, komunisme merupakan ideologi usang yang tak akan luntur apabila masih ada negara yang menerapkan paham tersebut. Terlebih, saat ini dalam pandangannya hubungan Indonesia dan Tiongkok sangat erat. Novel merasa khawatir akan hal itu.

Baca juga: Profesor Sebut PKI Sudah Berkali-kali Dihidupkan

"Iya karena pusat komunis di China masih terus menjalankan misinya. Bahkan tragisnya Indonesia sudah menjadi cengkeraman China dalam urusan apapun, kecuali di dunia ini paham komunis dilarang, baru lah paham komunis di Indonesia bisa dihilangkan," ucapnya.

Oleh sebab itu, PA 212 meminta kepada pihak berwenang, baik Kepolisian RI dan TNI untuk menangkap orang yang secara terang-terangan mengucapkan perayaan ulang tahun PKI yang ke-100, baik di media sosial ataupun medium lainnya.

"Karena Ketetapan MPRS nomor XXV/tahun 1966 sudah jelas melarang penyebaran dan mengembangkan paham komunisme-marxisme-leninisme. Sehingga apapun yang berkaitan tentang komunis harus ditindak tegas," kata Novel Bamukmin.

Sebelumnya, pada 23 Mei 2020, Seniman Dadang Christanto dalam akun Facebook-nya yang dikutip Tagar, Senin, 25 Mei 2020, mengucapkan selamat ulang tahun ke-100 kepada Partai Komunis Indonesia.

"Selamat ulang tahun ke 100 PKI (23 Mei 1920-23 Mei 2020)," katanya dengan memperlihatkan dirinya dan lambang palu arit. []

Berita terkait
MUI Sebut PKI Tidak Pernah Mati
Ketua Bidang Pembinaan Seni Budaya Islam Majelis Ulama Indonesia (MUI) K.H. Sodikun menyebut organisator PKI militan, tidak pernah mati.
Gerindra Tepis Prabowo Berpidato Tentang PKI
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menerangkan pidato Menteri Pertahanan soal PKI dan komunisme mencatut nama Prabowo Subianto.
Ancaman PKI Vs Ancaman Khilafah bagi NKRI
PKI dan HTI sama-sama organisasi terlarang karena coba-coba membelokkan arah NKRI. Di antara dua kekuatan itu, mana lebih berbahaya bagi Indonesia?