Pengamat: Survei Partai Demokrat Melejit Berkat Moeldoko

irektur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas, menduga bahwa hasil survei Partai Demokrat selama ini yang akibat pengaruh Moeldoko.
Direktur Rumah Politik Indonesia. Fernando Emas.

Jakarta - Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas, menduga bahwa hasil survei Partai Demokrat selama ini yang akibat pengaruh dari Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, bukan Ketua Umum Partai Demokrat AHY.

"Moeldoko yang memiliki kepemimpinan kuat dan dekat dengan semua kalangan sangat wajar memberikan dampak positif terhadap Partai Demokrat," kata Fernando, Jumat, 10 September 2021.

Fernando menjelaskan, Tagar Moeldoko Ketum Demokrat sempat menjadi trending topik di twitter disaat Partai Demokrat memasuki ulang tahunnya yang ke-20.

"Apakah AHY ingin melepaskan Partai Demokrat dari kepemimpinannya? Bisa jadi AHY akan melepaskan Demokrat dengan alasan akan konsentrasi melanjutkan kuliah program doktor," katanya.


Moeldoko yang memiliki kepemimpinan kuat dan dekat dengan semua kalangan sangat wajar memberikan dampak positif terhadap Partai Demokrat.


"Sebagaimana sudah dipublikasikan kepada masyarakat luas bahwa AHY sedang melanjutkan program doktor di Unair," lanjutnya.

Ditegaskan Fernando, berdasarkan pengalaman pada tahun 2017 yang lalu dengan alasan ikut pilkada DKI Jakarta, AHY rela meninggalkan panggilan negara untuk mengabdi sebagai anggota TNI AD.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Tempuh Studi S3 di Unair, AHY Berkomitmen Bangun SDM RI
Prof. Dr. Mohammad Nasih tampak kaget dan meminta AHY untuk menceritakan dirinya melanjutkan studi S3 di Universitas Airlangga.
Demokrat Apresiasi Hasil Survei CISA, AHY Jadi Juara 2 Capres
DPP Partai Demokrat erzaky Mahendra Putra mengapresiasi rilis survei CISA yang menempatkan AHY di juara kedua sebagai capres terpilih 2024.
Pengamat: Pidato AHY Bagus untuk Introspeksi Dirinya Sendiri
Pidato tersebut berisikan mengenai anak muda yang tidak boleh dimanja, apalagi disiapkan karpet merah.
0
Pandemi dan Krisis Iklim Tingkatkan Buruh Anak di Dunia
Bencana alam, kelangkaan pangan dan perang memaksa jutaan anak-anak di dunia meninggalkan sekolah untuk bekerja