Jakarta - Analis Komunikasi dan Marketing Politik UGM, Nyarwi Ahmad, menilai dinamika politik jelang Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar minim gagasan besar terkait model arah kepemimpinan partai ataupun isu nasional.
"Jelang Munas Golkar ini masih minim dengan gagasan-gagasan besar yang terkait dengan model dan arah kepemimpinan Partai Golkar baik dalam panggung politik eksekutif, legislatif dan elektoral/pemilih," kata Nyarwi di Jakarta, seperti dilansir Antara, Sabtu, 30 November 2019.
Menurut Nyarwi, persaingan ketat yang terjadi tidak melulu berbicara tentang hal-hal teknis prosedural mekanisme pemilihan atau hanya sekadar isu bagi-bagi jabatan antar elit.
Namun, mestinya para kandidat bisa memunculkan ide besar menyikapi dinamika politik nasional yang semakin berkembang untuk menarik simpati masyarakat luas.
"Tidak hanya kepada kader, anggota dan konstituen pemilih Golkar saja. Sudah saatnya partai sebesar Golkar bisa memberikan visi yang menyegarkan dan memberikan harapan bagi masyarakat Indonesia ke depan," ujarnya.
Nyarwi mengatakan sebagai elit politik nasional, para caketum dituntut untuk mengeluarkan konsep yang akan diusung untuk merespon hal-hal besar, seperti pertumbuhan ekonomi nasional maupun internasional.
"Bagaimana strategi yang harus dilakukan untuk memperkuat kapasitas negara dan kinerja pemerintahan dalam merespons stagnasi/perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional dan global," katanya.
Selain itu menurut dia, terkait perbaikan model pemilu yang seperti apa yang hendak ditawarkan itu juga penting untuk disorot. Karena untuk menjamin kelangsungan demokrasi di negeri ini dari jebakan kepentingan oligarki dan kartel ekonomi.
Kebijakan politik seperti apa yang ideal dilakukan rezim penguasa untuk meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat.
"Model kebijakan perpajakan, pelayanan kesehatan dan jaminan sosial seperti apa yang tidak membebani masyarakat yang bisa mereka ditawarkan dan realisasikan dalam 5 tahun mendatang," katanya. []