Jakarta - Pengamat politik Nasional Adib Miftahul menyinggung kinerja tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 yang dikomandoi oleh Doni Monardo.
Adib meminta Doni selaku Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 tidak sekadar menjadikan formasi di kabupaten/kota, bahkan disetiap daerah sebagai 'supervisi' semata.
Jadi pusat itu jangan hanya jadi supervisi. Banyak kinerja gugus tugas di tingkat kabupaten/kota itu malah sudah berkurang sekali
Dia juga menyentil formasi satgas yang terlihat semakin melemah. Menurutnya, tim yang ada di daerah seperti kehilangan pendampingan, sehingga tidak terlihat lagi di tengah-tengah masyarakat.
"Jadi pusat itu jangan hanya jadi supervisi. Banyak kinerja gugus tugas di tingkat kabupaten/kota itu malah sudah berkurang sekali," kata Adib dihubungi Tagar, Jumat, 23 Oktober 2020.
Direktur Kajian Politik Nasional (KPN) ini menyarankan, agar gugus tugas di tingkat pusat dapat mendorong tim yang berada pada level pemerintahan daerah membuat langkah-langkah yang taktis dan simultan dalam penanganan Covid-19.
"Contoh misalnya mendorong setiap kepala daerah untuk membuat test Rapid/Swab secara massal. Dengan catatan ini juga harus gratis," ujarnya.
Untuk menopang itu, kata Adib, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) bisa menjadi garda terdepan dalam memfasilitasi pelayanan krisis kesehatan di masa Covid-19 ini.
"Kalau ada masalah anggaran ya disampaikan saja. Karena gugus tugas adalah tim vital. Di sisi lain krisis kesehatan saat ini harus segera dihentikan," kata dia.
Selanjutnya, Adib menyebut, sinergi kewenangan dalam situasi pandemi harus sering dilakukan. Sebab, kata dia, jika penanganannya landai seperti sekarang ini, maka jangan heran kalau angka penyebaran virus corona semakin meningkat.
- Baca juga: Satgas Akui Banyak Kendala Melakukan Pemeriksaan Covid-19
- Baca juga: Vaksinasi Covid-19 November, DPR: Prosesnya Harus Transparan
"Apalagi kebiasaan waspada Covid-19 di tingkat masyarakat juga agak menurun. Ditambah lagi dengan isu dari sana sini bahwa ini adalah konspirasi dan sebagainya," tutur Adib.[]