Pengamat: Program Tangerang Emas Beban untuk UMKM

Kota Tangerang meluncurkan program Tangerang Emas yang bekerjasama dengan BJB untuk memberikan pinjaman kepada pelaku usaha UMKM.
Analis Kebijakan Publik Adib Miftahul. (Foto: Tagar/Mauladi Fachrian)

Tangerang - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mulai menggagas sejumlah program pemulihan ekonomi yang di sasar kepada pelaku pekerja informal dalam hal ini pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Program pemulihan ekonomi tersebut sangat berkaitan dengan alokasi anggaran refocusing yang sudah disiapkan oleh Pemkot Tangerang senilai 3,3 miliar.

Pengamat Kebijakan Publik, Adib Miftahul, turut mengapresiasi terobosan yang dilakukan oleh Pemkot Tangerang. Namun di sisi lain ada juga beberapa hal yang sangat disayangkan oleh Adib. Seharusnya, kata dia, sekelas Arief Wismansyah selaku kepala daerah (wali kota) dengan latar belakang pebisnis harusnya bisa melakukan hal yang lebih baik untuk mayarakat dan para pelaku UMKM di Kota Tangerang.

UMKM ini kan salah satu sektor yang sangat terdampak, ya jadi harus segera dibantu, kalau bisa Pemkot Tangerang jemput bola.

"Arief selaku Wali Kota tidak transparan mengenai penyerapan alokasi anggaran 3,3 miliar itu. Kemudian kenapa program pinjaman tersebut harus melalui BJB, ini ada apa? Apakah dana itu sebagai penyertaan modal kepada BJB untuk kemudian dijadikan pinjaman kepada para pelaku usaha UMKM di Kota Tangerang?" ujar Adib kepada Tagar, Selasa 21 Juli 2020 melalui sambungan WhatsApp.

Menurut dia, hal tersebut harus ditransparansikan oleh Pemkot Tangerang dan diketahui oleh publik. Selain itu, Dosen Fisip UNIS Tangerang itu menyebutkan mengenai teknis atau syarat yang diberikan oleh Pemkot Tangerang untuk para pelaku usaha UMKM yang ingin mendapatkan Program Tangerang Emas ini terkesan sangat berbelit. Sangat bertolak belakang dengan urgensitas pemulihan ekonomi terhadap pelaku UMKM.

"UMKM ini kan salah satu sektor yang sangat terdampak, ya jadi harus segera dibantu, kalau bisa Pemkot Tangerang jemput bola. Jangan lagi dikasih urusan administrasi yang panjang dan berbelit," katanya.

Belum lagi, kata Adib, ada biaya administrasi sebesar 3% dari jumlah pinjaman yang disetujui, seharusnya tidak perlu lagi dibebankan kepada pelaku UMKM yang sedang membutuhkan modal karena sudah terlalu lama tidak berjualan.

"kalau sudah niat bantu ya bantu saja, ga perlu lah dibebankan lagi dengan potongan-potongan yang tidak jelas arahnya,” ucap Adib.

Untuk informasi, Program Tangerang Emas adalah pinjaman bergulir bagi para pelaku usaha UMKM dari Pemkot Tangerang yang bekerjasama dengan BJB. Pinjaman tersebut tidak dikenakan bunga (0%) dan juga tidak menggunakan agunan (jaminan) apapun. Namun ada biaya administrasi sebesar 3% dari plafon awal sebesar 2 juta rupiah.

Adapun lima syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan program tersebut yakni, membentuk kelompok yang terdiri dari 5 sampai 10 orang pelaku usaha. Menyipakan data pribadi dan data usaha (termasuk membuka rekening di BJB). 

Ketua kelompok mendatangi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (PERINDAGKOPUKM) untuk mendapat sosialisasi dan membuat surat rekomendasi pinjaman ke BJB. 

Ketua kelompok mendatangi BJB pusat Kota Tangerang untuk untuk mengajukan pinjaman. Selanjutnya pihak BJB melakukan analisa dari data pemohon yang mengajukan pinjaman untuk dicairkan.

Berita terkait
Beda Realisasi Bansos Covid-19 Kota dan Kab Tangerang
Aktivis sosial menilai realisasi anggaran bantuan Covid-19 di Kabupaten Tangerang jauh lebih baik dari Kota Tangerang.
Inovasi Pemkot Tangerang Rubah Fungsi Irigasi Sipon
Pemerintah Kota Tangerang menjadikan saluran irigasi sipon yang berada di dekat Alun-Alun Ahmad Yani menjadi pembibitan ikan.
DPRD Desak Pemkot Tangerang Anggarkan SPP Gratis
DPRD Kota Tangerang meminta agar Pemkot Tangerang bisa kembali memberikan fasilitas SPP gratis untuk siswa di sekolah swasta.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.