Jakarta - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas menyayangkan pengerahan massa yang diduga dilakukan oleh Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dalam gelaran syukuran ke-20 Demokrat di kawasan Serpong, Jumat, 10 September 2021.
Menurutnya, aksi tersebut semakin menunjukkan sikap arogansi dari pihak pro AHY yang menganggap bahwa Partai Demokrat hanya miliknya sendiri bahkan tidak menghormati pendiri partai.
"Justru seharusnya AHY menghadiri acara yang digagas oleh Henky Luntungan tersebut untuk membuktikan kalau memang ia memiliki jiwa kepemimpinan yang selama ini digaungkan para loyalisnya," ujar Fernando, Jumat malam.
Selain itu membuktikan kalau AHY memang belum matang dan siap untuk memimpin partai politik apalagi untuk memimpin Indonesia.
"Tidak bolehnya Hengky Luntungan dan Max Rompas merayakan harlah Partai Demokrat dengan versi para pendiri semakin membuktikan bahwa Partai Demokrat yang seharusnya milik rakyat dan aset bangsa ingin dikuasai oleh segelintir orang," katanya.
Ditegaskan Fernando, adanya aksi penggerudukan tersebut membuktikan belum matangnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam menjalankan kepemimpinannya dalam partai politik.
"Selain itu membuktikan kalau AHY memang belum matang dan siap untuk memimpin partai politik apalagi untuk memimpin Indonesia," ujarnya.
"Para loyalis AHY yang membubarkan acara harlah PD yang digagas oleh para pendiri merupakan tindakan yang tidak terpuji dan tidak menghargai jasa pendiri partai. Kegiatan yang digagas pendiri tersebut bukanlah yang diselenggarakan oleh KLB karena tokoh yang ditonjolkan dalam acara tersebut adalah Hengky Luntungan dan Max Rompas, bukan Moeldoko sebagai Ketum KLB," katanya.[]
Baca Juga:
- Partai Demokrat Ikut Merasakan Kesulitan Rakyat
- Pro Moeldoko Rayakan HUT ke-20 Demokrat, Kubu AHY: Memalukan
- Pengamat: Survei Partai Demokrat Melejit Berkat Moeldoko
- Para Pendiri Gelar Syukuran 20 Tahun Partai Demokrat