Penebangan Liar, 53 Persen Hutan Aceh Utara Hilang

Akibat maraknya penebangan liar untuk membuka lahan baru oleh perusahaan perkebunan menyebabkan luat hutan Aceh Utara semakin berkurang.
Terlihat warga sedang menurunkan kayu yang diduga dari hasil penebang kayu ilegal , dilakukan disalah satu hutan di Kabupaten Aceh Utara. (Foto: Tagar/Agam Khalilullah

Lhokseumawe -  Akibat maraknya penebangan liar dan pembukaan lahan baru oleh perusahaan perkebunan, menyebabkan luas hutan di Kabupaten Aceh Utara semakin kecil atau dikenal dengan sebutan Deforestasi.

Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)  Lingkungan Suara Hati Masyarakat (Sahara) Dahlan M. Isa, Rabu 6 Nopember 2019 mengatakan, sekarang ini luas hutan di Kabupaten Aceh Utara hanya mencapai 43.000 hektar, sementara  sebelumnya luas hutan itu mencapai 80.103 Hektare dan berkurang 53 persen.

“Kalau kita lihat sekarang luas hutan di Kabupaten Aceh Utara sudah semakin kecil, disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penebangan liar dan pembukaan lahan baru. Apabila tidak ditanggapi secara serius, maka sama seperti mengundang bencana alam,” ujar Dahlan.

Dahlan menambahkan, Aceh Utara memiliki tiga hutan lindung yaitu di Kecamatan Paya Bakong, Langkahan dan Kecamatan Pirak Timu, kini ketiga hutan lindung tersebut  kondisinya telah rusak parah.

Kalau kita lihat sekarang luas hutan di Kabupaten Aceh Utara sudah semakin kecil.

Kerusakan hutan yang paling parah terjadi pada tahun 2000, kemudian praktek-praktek tersebut masih terus berlangsung hingga saat ini. Kayu-kayu yang berpotensi semakin banyak ditebang, sehingga mengakibatkan bencana alam yang sangat beragam.

“Saya sangat mengharapkan kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Utara untuk lebih aktif melakukan pengawasan terhadap lingkungan, karena apabila lingkungan sudah mulai rusak maka kehidupan manusia pun akan menjadi terganggu,” tutur Dahlan.

Dia menambahkan, hutan merupakan salah satu paru-paru dunia dan penyumbang oksigen paling besar, apabila hutan sudah semakin banyak ditebang hanya karena mengejar bisnis, maka sama seperti merusak banyak orang.

“Coba bayangkan saja, seharusnya hutan ini mampu kita warisi utuk anak-anak cucu kita kedepannya, agar mereka bisa hidup dengan tenang tanpa adanya terjadi kerusakan lingkungan,” kata Dahlan. []

Baca juga:

Berita terkait
Aceh Dilirik Kelompok Radikal di Indonesia
Yudi Zulfahri menyebutkan, Aceh menjadi target masuknya kelompok-kelompok radikal di Indonesia.
Ketika Kabut Asap Memburamkan Langit Aceh
Perjalanan kisah pria paruh baya bersama cucunya serta ibu dan anak berjuang melawan kabut asap di Kabupaten Aceh Barat Daya, Provinsi Aceh.
Nahdlatul Ulama Aceh Singkil Terpukul Mufti As Wafat
Mufti As meninggalkan kenangan, utamanya bagi warga Aceh Singkil dan tokoh ulama Nadhlatul Ulama. Dia dicatat menjadi tokoh pemekaran kabupaten.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.