Penderita HIV/AIDS Pesisir Selatan Naik 100 Persen

Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, meningkat seratus persen sejak tiga tahun terakhir.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Satria Wibawa. (Foto: Tagar/Teddy Setiawan)

Pesisir Selatan - Sejak tiga tahun terakhir, kasus HIV/AIDS di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat, melonjak tajam. Bahkan peningkatannya lebih dari 100 persen.

HIV/AID ini sama dengan fenomena gunung Es. Di atas sedikit, tapi di bawah banyak.

Kepala Dinas Keaehatan Pessel, Satria Wibawa, mengatakan meningkatnya kasus HIV/AIDS karena pemerintah daerah selalu menemukan kasus tersebut. Sehingga angkanya pun meningkat karena yang sebelum tidak terdata, justru ditemukan di tahun setelahnya.

"Secara teoritis dalam bidang ilmu kesehatan, perkembangan HIV/AIDS bisa melalui jarum suntik, hubungan badan dan jarum suntik narkoba," katanya kepada Tagar, Selasa 3 November 2019.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Pessel, jumlah penderita HIV/AIDS di Pessel pada 2019 tercatat sebanyak 33 orang. Angka itu naik tajam dari periode 2016 yang hanya 16 kasus.

Dari total angka penderita, 57 persen diantaranya merupakan laki-laki. Sedangkan 43 persen lainnya perempuan. Selain hubungan badan, faktor penyebab lainnya adalah gonta ganti jarum suntik narkoba.

Kemudian, lanjut Satria, kemajuan teknologi informasi juga berdampak pada pergaulan bebas. Mulai dari gonta-ganti pasangan beda jenis, maupun sejenis. Dengan demikian, penyebaran HIV/AIDS semakin cepat dan masif.

"Jadi, HIV/AID ini sama dengan fenomena gunung Es. Di atas sedikit, tapi di bawah banyak. Makanya kami terus mencari orang yang terjangkit," tuturnya.

Sebagai langkah antisipasi dan penanganan, pemerintah daerah kini tengah menyiapkan Komisi Penanggulangan HIV/AIDS melalui Peraturan Bupati (Perbup).

Komisi ini nantinya bertugas melakukan pencegahan dan penanganan penderita. Saat ini, draft pembentukkan telah disusun dan bakal diajukan pada bupati untuk pengesahannya.

Selain itu, pihaknya juga gencar melakukan sosialisasi ke Sekolah Menengah Atas (SMA) tentang cara penulara, serta dampak negatif dari penyakit HIV/AIDS.

"Untuk di Sumbar, pengobatannya hingga kini hanya bisa dilakukan di RSUP M Djamil di Padang. Makanya pasien penderita dirujuk ke sana," tuturnya. []

Berita terkait
34 Ribu Warga Pessel Miskin, Lapangan Kerja Minim
Angka kemiskinan di Kabupaten Pesisir Selatan berada di posisi ke-4 tertinggi di Sumatera Barat.
Abrasi Kikis Pulau Konservasi Penyu Pesisir Selatan
Kawasan konservasi penyu di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, diterjanga abrasi. Namun belum terlihat penanganan serius pemerintah.
Produksi Padi Pesisir Selatan Anjlok
Produksi padi masyarakat Pesisir Selatan, Sumatera Barat menurun drastis. Trend ini diprediksi terus berlanjut.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.