Mataram - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) mengeluarkan pengumuman resmi penutupan aktivitas wisata di semua jalur pendakian Gunung Rinjani.
BTNGR menyatakan aktivitas pendakian ditutup dalam rangka pemulihan ekosistem dan berdasarkan kondisi cuaca di sebagian besar wilayah NTB seperti yang diingatkan oleh BMKG bahwa saat sekarang ini sudah memasuki musim penghujan dengan kondisi cuaca yang cenderung ekstrem.
Betul jalur pendakian ditutup. Tujuannya untuk mengembalikan fungsi ekosistem.
Pengumumam pendakian Gunung Rinjani ditutup terhitung sejak tanggal 1 Januari 2020 sampai dengan tanggal 31 Maret 2020.
Apabila ada perubahan situasi dan kondisi pada jalur pendakian, maka pembukaan jalur akan diinformasikan setelah dilakukan survei jalur pendakian bersama mitra terkait
"Betul jalur pendakian ditutup. Tujuannya untuk mengembalikan fungsi ekosistem atau vegetasi yang mengalami kerusakan sesuai dengan tujuan pengelolaan kawasan konservasi, maka perlu dilakukan upaya pemulihan ekosistem," ucap Kepala Balai TNGR, Dedy Asriady, Jumat, 27 Desember 2019.
Cara pemulihan ekosistem tersebut, jelas Dedy, disesuaikan dengan tingkat kerusakan yang terjadi, yakni suksesi alam atau rehabilitasi.
Kerusakan kawasan di jalur pendakian akibat adanya bencana kebakaran lahan dan hutan yang sempat terjadi pada akhir bulan Oktober lalu dan adanya aktifitas wisata yang ada di sana.
"Suksesi alam maksudnya membiarkan alam pulih sendiri. Sementara rehabilitasi bisa berupa penanaman pohon kembali," ungkapnya. []