Aceh Barat Daya - Pemilik toko emas di kawasan kota Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh mulai resah akibat maraknya aksi pencurian.
Aksi maling semakin berani, selain nekat menggasak emas dalam keramaian, mereka juga seperti tidak peduli dengan keberadaan kamera pemantau atau closed circuit television (CCTV) toko.
Kami mulai resah, pencuri berani melakukan aksinya terang-terangan.
Heni, pemilik toko emas Atjeh, di Jalan Selamat Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh mengaku pada hari Jumat 28 Februari 2020 sore seberat 5 mayam emas tokonya raib di bawa kabur paling.
"Semakin berani mereka (maling), kami mulai resah, pencuri berani melakukan aksinya terang-terangan," kata Heni, Senin, 2 Maret 2020 di Aceh Barat Daya.
Kepada Tagar, Heni menceritakan kronologis kejadian pencurian yang menimpanya akhir bulan lalu, katanya, sore itu pelaku datang dengan motor bersama rekannya, seorang sigap menunggu di motor, sementara satu lagi menghampirinya seolah-olah ingin membeli emas dan meminta emas yang berat 3 mayam dan 2 mayam.
"Dia bawa tas kosong, tas ini diletakkan atas meja kami, emas di lihat-lihat dulu dan tiba-tiba langsung lari ke motor tanpa membawa tas dan kabur," kata Heni.
Kejadian yang sama dengan modus yang sama juga menimpa rekannya sesama pedagang emas. Pelaku yang tidak diketahui identitasnya juga sudah berhasil menggasak emas di toko emas Pacific, toko emas di Kecamatan Babahrot yang baru dibuka dan toko emas Amin Setia II yang terletak di Jalan Merdeka, nomor 197, Tapaktuan, Aceh Selatan.
"Di Abdya berarti ada tiga toko, di Tapaktuan (Aceh Selatan) juga, tiga mayam emas raib," katanya.
Heni dan sesama pemilik toko lain di Abdya yang sudah menjadi korban mengaku sudah melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian. Dia berharap pelaku dapat segera di temukan karena sudah sangat meresahkan.
"Kasus ini sudah saya lapor Polisi, kita harap segera diringkus," katanya. []