Aceh Tamiang - Di tengah demamnya bunga hias di Aceh bersamaan dengan maraknya pencurian bunga hias yang di tanam di sepanjang median jalan di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh.
"Pencurian bunga di median jalan marak terjadi sejak tanaman bunga menjadi tren dan heboh di seluruh daerah, termasuk Aceh Tamiang," kata kepala Bidang Pengendalian, Pencemaran dan Kerusakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Aceh Tamiang, Safri kepada Tagar, Jumat, 2 Oktober 2020.
Akibat maraknya pencurian tanaman hias yang terjadi belakangan ini, Safri mengatakan, hiasan bunga di median jalan terlihat menjadi tidak rapi dan tidak indah dipandang mata. Karena, banyak ranting bunganya yang patah, bahkan tidak sedikit juga yang tercabut.
Pencurian bunga di median jalan marak terjadi sejak tanaman bunga menjadi tren dan heboh di seluruh daerah, termasuk Aceh Tamiang.
"Niat ingin mempercantik wajah Aceh Tamiang, ada saja kendala yang dihadapi. Bunga yang sudah ditanam untuk menghiasi median jalan pun hilang dicuri," katanya.
Safri menyadari, pencurian masih terus terjadi akibat minimnya fasilitas yang dimiliki pihaknya saat ini, seperti memasang kamera pemantau di setiap median jalan. Menurutnya, dengan cara seperti itu dapat membantu untuk mengawasinya. "Untuk memasang alat cctv, kami masih terkendala dengan anggaran," ujarnya.
Baca juga: Demam Bunga Aglonema di Aceh Tamiang
Untuk itu, Safri meminta kepada masyarakat agar dapat menjaga aset yang telah ada saat ini, termasuk bunga yang ada di median jalan.
"Jadi, bunga yang ditanam itu untuk memperindah kabupaten kita, jadi menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaganya, bukan malah sebaliknya," katanya.
Baca juga: Pot Bunga Laris Manis di Aceh Tamiang, Ini Harganya
Meski maraknya pencurian bunga, namun pihak DLH Aceh Tamiang sendiri akan terus menambah sejumlah tanaman hias untuk memperindah Kota Aceh Tamiang.
"Dan untuk bunga yang sudah hilang, kami akan memperbaiki dan menggantinya lagi," ujarnya. []