Belajar Autodidak IRT di Aceh Buat Vas Bunga dari Kain Bekas

Asniar mengaku belajar secara autodidak dari media sosial, cara membuat vas bunga semen dari kain bekas.
Pengrajin menyusun vas bunga berbahan dasar kain bekas di Desa Ujong Baroh, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, Aceh, Rabu, 30 September 2020. (Foto: Tagar/Vinda Eka Saputra)

Aceh Barat – Berbekal pengetahuan dari media sosial, Asniar, 41 tahun, ibu rumah tangga di Desa Ujong Baroh, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, Aceh, meraup untung ratusan ribu rupiah per harinya dari usaha membuat vas bunga berbahan kain bekas.

Kepada Tagar, Asniar mengatakan ide awal membuat vas bunga dari bahan bekas kerena di Aceh khususnya di Aceh Barat sedang maraknya menanam dan mengoleksi bunga hias. 

“Idenya pertama karena melihat warga di sini banyak sekali berminat untuk bunga jadi saya kepikiran untuk membuat pot bunganya,” kata Asniar, Rabu, 30 September 2020.

Pertama saya coba tapi tidak berhasil, tapi kemudian saya coba lagi dan alhamdulillah berhasil.

Membuat vas bunga semen yang menggunakan bahan kain bekas ini Asniar mengaku belajar secara autodidak dari media sosial, youTube dan tanpa adanya kemampuan khusus lainnya.

“Pertama saya coba tapi tidak berhasil, tapi kemudian saya coba lagi dan alhamdulillah berhasil,” katanya.

Saat ini Asniar bisa memproduksi vas bunga hasil kreasinya sebanyak delapan hingga sepuluh vas bunga dalam setiap harinya dengan berbagai bentuk dan ukuran yang berbeda-beda.

“Kalau untuk harganya saya buat dari yang paling kecil itu harganya sepuluh ribu sampai yang paling mahal itu kalau dia pakai besi bisa sampai ratusan ribu per vas bunganya,” ujar Asniar.

Dari Bahan Bekas

Sedangkan untuk bahan yang digunakan Asniar untuk membuat vas bunga hasil kreasinya ini adalah bahan-bahan bekas rumah tangga yang sudah tidak terpakai dan tidak dapat digunakan lagi.

“Bahan pertama itu baju-baju bekas atau kaos, bisa juga pakai handuk bekas dan bisa juga pakai tempat atau serat telur, kardus dan botol-botol minuman mineral yang sudah bekas,” ujarnya.

Kemudian setelah semua bahan dikumpulkan langkah selanjutnya dibentuk dengan menggunakan semen sesuai dengan bentuk dan ukuran yang diinginkan, setelah selesai dibentuk kemudian vas bunga dijemur selama dua hingga tiga hari sampai benar-benar kering.

“Kalau sudah kering kemudian vas bunga dicat sesuai dengan warna yang diinginkan atau sesuai dengan warna yang diinginkan oleh konsumen,” katanya.

Baca juga:

Kata dia, untuk saat ini vas bunga yang ia buat hanya dipasarkan di dalam Kabupaten Aceh Barat dan desa-desa di sekitar tempat ia tinggal karena masih baru dan produksinya juga masih dalam jumlah kecil.

“Harapan saya ya semoga warga lainnya juga bisa seperti saya, karena jangan sampai baju-baju bekas kita itu jadi kain lap terus dibuang kan itu mubazir jadi kalau dibuat vas bunga kan bisa menambah pemasukan juga,” katanya. [] 

Baca juga:

Berita terkait
Demam Bunga Aglonema di Aceh Tamiang
Tanaman bunga tengah mewabah di kalangan kaum perempuan di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh.
Heboh Bunga, Harganya Capai Jutaan di Abdya Aceh
Bisnis bunga saat ini memang sedang berjalan lancar seiring banyak ibu-ibu yang mulai menggeluti hobi memelihara bunga hias.
Segarnya Es Jeruk Bunga Telang di Rammang-Rammang Maros
Nikmati segarnya Es Jeruk Bunga Telang di Rammang-rammang Maros Sulawesi Selatan.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.