Penantian 21 Tahun, Gereja di Bekasi Resmi Berdiri

Gereja Katolik Santa Clara diresmikan oleh Wali Kota Bekasi Rahmat Efendi, Minggu, 11 Agustus 2019.
Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo, Menteri ESDM Ignatius Jonan dan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi meresmikan Gereja Katolik Santa Clara. (Foto: Ig/ignasius.jonan)

Jakarta - Sebuah gereja di Bekasi akhirnya secara resmi berdiri setelah penantian panjang selama 21 tahun. Gereja Katolik Santa Clara diresmikan oleh Wali Kota Bekasi Rahmat Efendi, pada Minggu, 11 Agustus 2019.

Gereja itu berlokasi di Jalan Nusantara Raya, Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi. 

Shalom. Assalamualaikum. Saya hampir tidak bisa berbicara. Selama 21 tahun sungguh penantian yang luar biasa

Peresmian itu turut disaksikan oleh, Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo, Menteri Energi Sumber Daya Manusia (ESDM) Ignatius Jonan dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Saat mengucapkan kata sambutan kepada seluruh undangan yang hadir pada peresmian gereja itu, Wali Kota Rahmat mengaku sangat terharu. Pasalnya, dia mengatakan penantian selama 21 tahun merupakan waktu yang cukup lama.

“Shalom. Assalamualaikum. Saya hampir tidak bisa berbicara. Selama 21 tahun sungguh penantian yang luar biasa. Warga saya, umat yang ada di Kota Bekasi bisa merasakan sebuah pelayanan pemerintah yang adil dalam konteks ketentuan, proporsional,” katanya.

Sebelumnya, jika ingin beribadah, umat Katolik di Bekasi Utara harus menggunakan sejumlah ruko dan fasilitas yang ada di Perumahan Taman Wisma Asri. 

Meskipun rumah ibadah yang mereka gunakan memiliki kapasitas yang kecil tetapi saat ini mereka sudah bisa beribadah dengan menggunakan gereja yang baru saja diresmikan.

Meskipun Izin Mendirikan Bangunan (IMB) terbit pada Juli 2015, itu tidak membuat pembangunan pada saat itu berjalan dengan baik. Namun, mereka harus selalu kuat menerima penolakan demi untuk beribadah.

Hingga akhirnya, pada HUT ke-21 Gereja Santa Clara Paroki Bekasi Utara tepatnya pada 11 Agustus 2019, Rahmat meresmikan tempat ibadah umat Katolik itu.

"Yang gigih bukan saya, tapi panitia karena menuntut hak terhadap sebuah proses yang dilakukan pemerintah untuk masyarakat dalam representasi rumah ibadah yang layak. Saya hampir mengeluarkan air mata, air mata kebanggaan," katanya.

Rahmat menuturkan sebagai seorang pemimpin di daerah itu, dia tidak akan pernah menarik ucapannya untuk tetap meresmikan Gereja Katolik Santa Clara.

"Saya, sebagai wali kota, secara tulus ingin memberikan dukungan terbaik kepada sesama umat. Seorang pemimpin tidak boleh menarik ludahnya kembali," ujar Rahmat.

"Saya tetap muslim karena keyakinan ada di dalam iman, di dalam hati. Seseorang dinilai dari tindakannya. Iman, hanya Tuhan yang tahu," ucapnya.

Gereja Katolik Santa Clara merupakan satu-satunya yang ada di Bekasi Utara dengan jumlah umatnya saat ini mencapai 8.515 jemaat.

Daripada Cabut IMB, Lebih Baik Tembak Kepala Saya

Pada Maret 2017, saat Kongres Nasional Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan di Balai Kartini, Jakarta Selatan. Rahmat bercerita tentang adanya sekelompok masyarakat yang mendesak agar IMB Gereja Katolik Santa Clara agar dicabut.

Sontak dengan tegas dia menolak permintaan dari sekelompok masyarakat itu. Pasalnya, mereka mengatakan kepada Rahmat bahwa pembangunan gereja itu merupakan kristenisasi di Kota Bekasi.

"Saya menolak dengan tegas saat itu. Saya bilang di depan mereka, lebih baik kepala saya ditembak daripada saya harus mencabut IMB gereja itu. IMB itu sudah sesuai dengan hukum yang berlaku," ujar Rahmat.

Rahmat menegaskan sebagai wali kota harus membuat Bekasi menjadi kota yang toleran dan damai sesama umat beragama. Dan, dia meminta cara berpikir masyarakat tentang mayoritas dan minoritas harus dihilangkan.

"Kota Bekasi harus menjadi toleran dan damai, kota tanpa mayoritas dan minoritas," ujarnya.

Berita terkait
Asal Usul Julukan Kota Patriot Disematkan ke Bekasi
Asal usul Kota Patriot disematkan ke Bekasi memiliki sejarah panjang.
Madinah City, Kawasan Khusus Muslim di Bekasi
Tagar menelusuri Madinah City sebuah kawasan di Bekasi yang digadang-gadang akan menjadi pemukiman syariah terbesar di Indonesia.
Depok dan Bekasi Tiru Polisi Jadi Emak-emak Tangkap Begal?
Kepolisian di wilayah Depok, Bekasi dan Jakarta didorong meniru aksi polisi menyamar sebagai emak-emak berkerudung di wilayah Medan Timur itu.
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.