Penampakan Robot Wisuda Undip Semarang

Robot wisuda Undip Semarang dirancang mirip para wisudawan dan wisudawati. Tangannya juga bisa digerakkan untuk menerima ijazah dan salaman.
Robot wisuda rancangan tim robotika Undip Semarang. Selain dibuat mirip para wisudawan dan wisudawati, tangan robot juga bisa digerakkan untuk bersalaman. (Foto: Undip Semarang)

Semarang - Wisuda ke-159 Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah, pada 27-30 Juli 2020 bakal berbeda dengan prosesi wisuda sebelumnya. Tiga robot akan menggantikan posisi wisudawan dan wisudawati terbaik. 

Kepala Sub Bagian Humas Undip Utami Setyowati menuturkan acara wisuda bertema Robotik ini digelar di gedung Prof Soedarto kampus Undip Tembalang, mulai pukul 08.00 WIB. Wisuda secara daring diikuti oleh 2.561 peserta, terbagi ke dalam sebelas tahap. 

"Tanggal 27 hingga 29 masing-masing tiga tahap, kecuali tanggal 30 Juli berlangsung dua tahap. Tahap 1 dimulai pukul 08.00 WIB, tahap 2 dimulai pukul 11.00 WIB dan tahap 3 dimulai pukul 14.00 WIB. Setiap tahap diperkirakan berlangsung dua jam," ucap dia kepada Tagar, Minggu, 26 Juli 2020.

Robot ini kelebihannya kami rancang bagaimana bisa seperti orang yang berwisuda.

Sesuai dengan temanya, kegiatan wisuda ini masih menyesuaikan kondisi pandemi Covid-19. Robot peraga akan menggantikan kehadiran fisik para wisudawan dan wisudawati yang tidak bisa hadir demi mencegah penyebaran virus corona.

"Tiga wisudawan terbaik yang diwakili robot, akan menerima ijazah langsung dari Rektor dan bersalaman dengan rektor serta dekan," kata dia.

Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Rektor Undip Bidang Komunikasi dan Bisnis Dwi Cahyo Utomo menuturkan robot peraga ini dirancang semirip mungkin dengan sosok wisudawan wisudawati. 

Robot yang mewakili wisudawan berpakaian celana hitam, memakai jubah wisuda lengkap dengan toga. Sedangkan robot yang mewakili wisudawati memakai kain jarik bermotif cerah. Badannya menggunakan jubah hitam seperti wisudawan. 

Bagi wisudawati yang berhijab, diwakili oleh robot yang bagian kepalanya ditutup hijab dan bagi wisudawati yang tidak berhijab, diwakili oleh robot dengan rambut sintesis berkepang dan bertoga.

Tinggi robot pun disesuaikan dengan tinggi rata-rata orang Indonesia, yaitu 160 sentimeter. Robot ini berdiri di atas kotak dilengkapi dengan roda dan mesin penggerak dengan daya berasal dari batere kering. 

"Untuk menjalan robot maju atau mundur dan berputar menggunakan remote control dari jarak hingga 15 meter," kata dia.

Dwi Cahyo juga menyampaikan di acara wisuda tersebut juga akan ditampilkan tayangan tentang pencapaian-pencapaian riset dan inovasi Pusat Riset Unggulan Iptek Undip untuk Teknologi Kesehatan. 

Salah satunya di bidang robotik dengan mengembangkan tangan bionik yang sudah banyak penggunanya, salah satunya oleh tenaga kerja Indonesia di Korea. Ada pula robot medis untuk membantu tenaga medis menangani pasien Covid-19. 

Baca juga: 

Perancang robot Rofiq C Prayoga menambahkan selain bentuknya mirip dengan sosok wisudawan wisudawati, robot tersebut dilengkapi dengan fitur untuk berkomunikasi melalui layar tablet yang disematkan pada wajah robot. 

"Komunikasi dilakukan melalui aplikasi video call sehingga wisudawan wisudawati yang berada di rumah dapat berkomunikasi dua arah dengan rektor pada saat penyerahan ijasah," ucap pria yang juga alumni tim Robotik Undip ini. 

Keistimewaan lain dari robot itu adalah tangan kiri yang diposisikan untuk menerima ijasah. Telapak tangannya dilengkapi tatakan untuk meletakkan ijasah. Sedang tangan kanan robot dapat digerakkan naik atau turun dan difungsikan untuk bersalaman.

“Robot ini kelebihannya kami rancang bagaimana bisa seperti orang yang berwisuda, antara lain tangannya bisa bersalaman dengan Pak Rektor, kemudian satu tangannya lagi dapat menerima ijazah,” ujarnya.  [] 

Berita terkait
RAMA, Robot Cegah Penularan Covid Buatan Polines
Mahasiswa Polines Semarang menciptakan robot pencegah penularan Covid-19 di kalangan medis. Robot bernama Rama dikenalkan ke Ganjar Pranowo.
Lulusan SD di Tegal, Bikin Robot Bantu Atasi Covid-19
Kejutan dari Tegal, Jawa Tengah, cuma lulusan SD, bisa bikin robot canggih untuk membantu tenaga medis merawat pasien Covid-19 di rumah sakit.
Mahasiswa UNS Ciptakan Robot Pencari Korban Bencana
Mahasiswa UNS menciptakan prototipe robot pencari korban bencana alam dengan deteksi suhu tubuh. Robot ini bisa mentransmisikan suara di lapangan.
0
JARI 98 Perjuangkan Grasi untuk Ustadz Ruhiman ke Presiden Jokowi
Diskusi digelar sebagai ikhtiar menyikapi persoalan kasus hukum yang menimpa ustaz Ruhiman alias Maman.