Surabaya - Kuota pupuk subsidi untuk petani di Provinsi Jawa Timur mengalami pengurangan dari Kementerian Pertanian (Kementan). Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengajukan tambahan kuota pupuk subsidi ke Kementerian Pertanian.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak menegaskan Pempov Jatim optimis pengajuan tambahan kuota mendapatkan persetujuan oleh Kementan. Pengajuan tambahan itu saat ini sedang diproses.
Sudah. Kita sudah melihat ada progres (penambahan pupuk subsidi)
Hanya saja, suami Arumi Bachsin itu tidak dapat memastikan tambahan pupuk subsidi yang untuk Jatim.
"Sudah. Kita sudah melihat ada progres (penambahan pupuk subsidi)," ujar Emil di Surabaya, Minggu, 18 Oktober 2020.
Baca juga:
- Pupuk Subsidi Langka, Petani Banyuwangi Menjerit
- Atasi Kelangkaan, Kuota Pupuk untuk Petani Jateng Ditambah
- Pupuk Tingkatkan Hasil Panen Padi Petani Indramayu
Emil mengaku mendengar kabar-kabar bahwa pabrik pupuk dan permodalan sudah meningkatkan kapasitas untuk pupuk subsidi tersebut.
"Kami akan konfirmasi ulang. Tetapi komunikasi intensif terus dilakukan oleh dinas pertanian," tegasnya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur, Hadi Sulistyo mengatakan untuk tahun 2020 pupuk subsidi tahun di Jatim dikurangi 2,2 juta ton. Padahal tahun sebelumnya Jatim mendapat jatah pupuk bersubsidi 2,7 juta ton.
Hadi menjelaskan dari besaran itu sudah terserap sebanyak 56,3 persen. Meski demikian, Dinas Pertanian memastikan stok pupuk subsidi aman hingga akhir tahun. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta penambahan pupuk ke Kementerian pertanian sebanyak 650 ribu ton.
"Gubernur sudah memastikan bahwa stok pupuk aman di Jatim," kata dia.
Dinas Pertanian meminta agar distribusi pupuk disetiap daerah harus sesuai data. Dinas Pertanian tidak ingin distribusi melebihi yang telah ditentukan setiap bulannya. Jika tidak, akan terjadi kelangkaan pupuk di petani.
Kelangkaan pupuk subsidi sudah terjadi di sejumlah daerah beberapa bulan lalu. Hal ini akibat dugaan penggunaan pupuk yang tidak sesuai target yang sudah ditentukan setiap bulannya.
"Akibatnya pupuk yang seharusnya didistribusikan bulan berikutnya sudah habis," ucapnya.[]