Pemkot Tangsel Jalin Koordinasi Atasi Banjir

Pemkot Tangsel, Banten, berkoordinasi dengan lembaga dan instansi terkait untuk mengatasi banjir yang ada di wilayah Tangsel
Benyamin Davnie Wakil Wali Kota Tangsel saat mengunjungi warga Pesona Serpong. (Foto: Tagar/ Alfi Dinilhaq)

Kota Tangsel - Pemkot Tangsel, Banten, berkoordinasi dengan lembaga dan instansi terkait untuk mengatasi banjir yang ada di wilayah Tangsel. Pembuatan garung pantau dan tanggul jadi salah satu solusi mengatasi banjir

Banjir awal tahun 2020 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) merendam hampir 100 titik. Salah satu titik terparah banjir yaitu di Perumahan Pesona Serpong di Kelurahan Kademangan, Kecamatan Setu, Kota Tangsel yang merendam hingga empat meter.

Mengatasi hal itu Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel terus menjalin komunikasi dan koordinasi dengan berbagai lembaga dan instansi seperti Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadade dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

"Kita sudah koordinasikan BBWS Ciliwung Cisadane khusus untuk wilayah di Pesona Serpong ini. Karena memang lokasi ini sangat dekat sekali dengan Sungai Cisadane. Kita mengusulka untuk peninggian tanggul dan daerah sungai di keruk 2 hingga 3 meter ke arah sana," paparnya, Rabu, 5 Februari 2020.

Lebih lanjut dikatakan bahwa apabila dikeruk di sini saja maka air akan kembali menggenang. Kalau dikeruk ke arah sungai 2 hingga 3 meter diharapkan air tidak menggenang dan mengalir.

"Itulah yang akan kita lakukan untuk wilayah di sini dan itu solusi dari kita yang berasal dari kacamata awam. Tapi kita menjalin kordinasi dan kajian dengan BBWS dan BPPT karena mereka memiliki Laboratorium. Jadi mereka bisa melakukan kajian dengan bagaimana cara terbaik untuk mengurangi debit air," tambah Benyamin.

Peninggian tanggul dilakukan oleh BBWS Cisadane Ciliwung dan saat ini sedang masuk tahap proses pengkajian. Sedangkan dengan BPPT akan dilakukan upaya teknis upaya penanggulangan banjir. Menurut Benyamin, relokasi belum menjadi hal pertama dari pengatasan banjir di Pesona Serpong. Karena status kepemilikan rumah dan tanah di sini adalah hak milik.

"Di sini adalah hak milik, kecuali kalau tanah milik negara bisa kita relokasi. Kalau direlokasipun belum tentu masyarakat di sini mau direlokasi. Intinya kita terus upayakan penanggulangan banjir seperti apa," paparnya.

Sementara ini warga Pesona Serpong bersepakat untuk membuat Pos Pantau Cisadane sehingga begitu debit air tinggi dan air mulai naik, maka bisa langsung memberitahukan kepada warga dan BPDB agar bisa langsung bergerak.

"Warga harus tau info dari warga sendiri dan jangan dari pihak lain, sehingga bisa bersiap siaga dan siap siap bila air naik, kalau tidak naik ya alhamdulillah. Akan tetapi harus kita hitung debit air dari Bogor berapa dan dalam berapa jam air akan sampai di wilayah ini," ungkapnya. []

Berita terkait
Cegah Banjir, Pemkab Tangsel Revitalisasi Sungai
Cegah banjir kembali terulang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanggerang Selatan (Tangsel) revitalisasi anak sungai.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.