Bukittinggi - Pemerintah Kota Bukittinggi sebagai daerah pertama yang tidak memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Sumatera Barat, mulai menyusun agenda pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Penyusunan anggaran APBD 2021 diprioritaskan pada sektor tersebut.
Konsen Pemko Bukittinggi di 2021 yang utama adalah program pemulihan ekonomi akibat Covid-19.
Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Kota Bukittinggi Rismal Hadi mengatakan, pihaknya sedang melakukan finalisasi anggaran bersama tim melalui rencana kerja perangkat daerah (RKPD).
"Kami sedang bahas kerangka masing-masing program kerja tiap dinas dalam RKPD. Pembahasan ini menjadi dasar dalam penyusunan Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS). Setelah itu, baru masuk rancangan APBD 2021," katanya, Rabu, 24 Juni 2020.
Menurutnya, tenggat akhir November 2020 ini RAPBD 2021 itu sudah harus disahkan. "Konsen Pemko Bukittinggi di 2021 yang utama adalah program pemulihan ekonomi akibat Covid-19. Dampak pandemi ini sangat terasa, bahkan di tahun 2021 masih akan terasa. Karena itu pemulihan ekonomi harus prioritas," tuturnya.
Memulihkan perekonomian Bukittinggi, Rismal Hadi menyebut diperlukannya stimulus. Salah satunya sektor pariwisata. "Agar sektor ekonomi lain juga cepat bergerak, maka pariwisata sebagai andalan harus diperhatikan lebih. Jika sektor ini pulih, akan banyak ikutannya mulai dari perdagangan, transpotasi dan UMKM. Jika wisatawan ramai lagi, usaha di sekitarnya akan turut membaik," katanya.
Dengan begitu, pembahasan program kerja di bidang kepariwisataan harus lebih terarah dan akurat. Program pembinaan ekonomi kreatif misalnya, diminta agar bersinergi dan sama-sama bangkit bersamaan dengan pemulihan pariwisata.
"Pasar Atas kata Pak Wali, tidak akan hanya menjadi tempat berdagang tapi destinasi wisata belanja. Pemeliharaan satwa di TMSBK, dana yang dibutuhkan minimal Rp 5 miliar setahun, maka harus memberi output terbaik bagi wisatawan yang datang," tuturnya. []