Dairi - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dinilai bertindak diskriminatif dalam menerapkan protokol kesehatan kepada warganya.
Pada acara pesta warga, gugus tugas bisa bertindak tegas dengan langsung membubarkan. Begitu juga pendatang dari luar, diisolasi di rumah singgah Taman Wisata Iman (TWI) Sitinjo, termasuk di antaranya puluhan siswa SMK Prima sepulang praktik dari Medan.
Namun, ketegasan itu tidak tampak sama sekali terhadap salah satu keluarga di Jalan Tapanuli, Kelurahan Sidikalang, Kecamatan Sidikalang.
Jenazah almarhum Sudung Silalahi, ayah salah seorang petinggi PT Telkomsel, disemayamkan selama tiga hari di rumah duka. Keluarga dan kerabat mereka silih berganti datang dari luar daerah, tanpa menjalani isolasi seperti warga lainnya.
Pantauan Tagar pada Senin, 15 Juni 2020, sekitar pukul 11.00 WIB, ratusan papan bunga ucapan duka cita berjejer di sepanjang Jalan Batu Kapur hingga Jalan Tapanuli, Sidikalang. Acara adat tampak masih berlangsung.
Camat Kecamatan Sidikalang, Robot Manullang dikonfirmasi di lokasi, membenarkan jasad almarhum bergelar Ompu Lovando itu, telah disemayamkan di rumah duka sejak Sabtu, 13 Juni 2020. Jasad dibawa dari Kota Medan.
Robot mengatakan, kehadirannya bersama Forum Pimpinan Kecamatan (Forkopimca) untuk memberi imbauan agar pengebumian dipercepat. Dijelaskan, sebelumnya Lurah Sidikalang, Anjas Ujung dan Bhabinkamtibmas, telah mendatangi lokasi agar pengebumian dipercepat.
“Tadi malam pun kami di sini bertiga (Forkopimca). Terus kami lakukan imbauan, sampai hari ini, tadi malam kami minta pagi sudah harus dibawa ke pemakaman. Jadi, karena ke Pangururan (Kabupaten Samosir) ini mau dibawa, ini sudah sama-sama kami lihat, sudah mau jalan,” katanya.
Kami tidak membeda-bedakan. Kami tetap sama, tetap melakukan imbauan-imbauan
Diutarakan, rombongan keluarga almarhum dari Jakarta sudah menjalani rapid test. Hasilnya negatif. “Sesuai pengakuan keluarga tadi, mereka dirapid semua, ada enam orang dan itu negatif. Kemudian, mendiang ini ada surat dari gugus tugas provinsi,” ujarnya.
Ditanya mengapa banyak warga dari luar kota diwajibkan diisolasi di TWI Sitinjo, sementara keluarga almarhum tidak diisolasi, Robot menyarankan agar ditanya ke Gugus Tugas Penanganan Percepatan Covid-19 Kabupaten Dairi.
“Kalau itu, bapak tanya ke guguslah ya. Artinya itu, protokol di sana itu ada yang menangani khusus,” katanya. Robot membantah bersikap diskriminasi.
Kapolsek Sidikalang Iptu Sukamto Berutu menyebut, pihaknya juga telah memberi pemahaman kepada keluarga almarhum, agar memahami situasi pandemi Covid-19.
“Kami tegas, tapi humanis, biar jangan terjadi masalah lagi. Kami imbau. Semalam juga kami di sini sampai jam 10. Mereka janji supaya cepat dibawa ke Pangururan. Alasan keluarga, ada satu keluarga lagi yang mau datang dari Jakarta. Menunggu itu. Kami sifatnya mengimbau, Pak,” katanya.
Ditanya apakah acara demikian dapat berlaku sama waktunya pada masyarakat lain nantinya, Sukamto mengatakan agar waktunya dipercepat.
“Kami tidak membeda-bedakan. Kami tetap sama, tetap melakukan imbauan-imbauan. Setiap ada pertemuan, kami tetap menyampaikan itu, harus sesegera mungkin,” sebutnya.
Informasi dihimpun, Sukardi Silalahi, salah seorang buah hati almarhum saat ini adalah pejabat di PT Telkomsel. Ia menjabat CEO PT Telekomunikasi Indonesia International. Dia mantan Direktur Sales Telkomsel, Direktur Network Telkomsel dan Komisaris Utara PT Infrastruktur Telekomunikasi.
Sekitar pukul 11.30 WIB, jenazah tampak diberangkatkan dari rumah duka menuju Pangururan, Kabupaten Samosir.[]