Dairi - Penerapan new normal di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, masih dalam pembahasan. Status Kabupaten Dairi masih zona kuning menuju hijau. Kawasan wisata Danau Toba di Kecamatan Silahisabungan diawasi secara ketat.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Kabupaten Dairi, Rahmat Syah Munthe, dikonfirmasi Tagar di ruangan Asisten Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Selasa, 9 Juni 2020.
“Status sudah kuning menuju hijau. Jumlah ODP dan PDP itu kan mempengaruhi,” katanya.
Disebut, masih terdapat satu Orang Dalam Pemantauan (ODP), penduduk Kecamatan Berampu. Sementara Pasien Dalam Pemantauan (PDP) sudah tidak ada.
Terkait itu, Kawasan Danau Toba di Kecamatan Silahisabungan, kata dia, masih dalam pengawasan ketat. “Pengunjung masih tetap diawasi ketat. Belum dicabut itu,” ujar Rahmat Syah.
Informasi dihimpun pada Jumat, 29 Mei 2020, Pemerintah Kecamatan Silahisabungan bersama unsur Forum Pimpinan Kecamatan (Forkopimca) dan para kepala desa serta tokoh masyarakat, menandatangani kesepakatan yang harus dipenuhi pengunjung, wisatawan, pemancing maupun pengusaha.
Bagi pengunjung, diwajibkan memakai masker, menyerahkan data diri, diperiksa suhu tubuh dan dipulangkan apabila dalam keadaan sakit atau demam. Pemancing dibatasi pukul 06.00 WIB hingga 18.00 WIB. Pengunjung dari daerah zona merah dilarang masuk.
Kalau dalam posisi new normal, mengacu kepada surat edaran Menteri Kesehatan 02.01/335
Untuk pengusaha, disepakati aturan untuk mendata dan meminta data pengunjung, serta melaporkan kepada pemerintah setempat. Pengusaha juga diwajibkan untuk menyediakan alat pengukur suhu tubuh, menyediakan masker, cuci tangan dan hand sanitizer.
Sementara itu, terkait Taman Wisata Iman (TWI) Sitinjo yang dijadikan rumah singgah, dikatakan Rahmat Syah, saat ini masih dihuni 22 orang. Mereka adalah orang yang datang dari daerah zona merah Covid-19.
Ditanya kapan status Kabupaten Dairi hijau, Rahmat menyebut hal itu merupakan keputusan provinsi maupun pusat.
“Kan tiap hari dilaporkan ke gugus provinsi situasi. Merekalah nanti yang menginformasikan. Kita ambil kesimpulan, semua penetapannya mengacu ke pusat. Kenapa? Karena kalau misalnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pun, itu harus dimohonkan ke Kementerian kesehatan. Ada yang ditolak. Kementerian kesehatan bisa menolak,” sebutnya.
Sementara terkait operasional perdagangan di pusat Pasar Sidikalang, disebut saat ini tetap berjalan sebagaimana biasa, namun menerapkan protokol kesehatan.
“Kalau dalam posisi new normal, mengacu kepada surat edaran Menteri Kesehatan 02.01/335. Tetap berjalan, tetapi dengan protokol kesehatan. Antara pemakai itu, penjual ataupun pembeli, mengikuti aturan. Pakai masker, ada penyediaan hand sanitizer di lingkungan pasar, penyediaan cuci tangan. Itu kita terapkan juga sekarang,” paparnya.[]
