Jakarta, (Tagar 15/4/2017) – Maradaman Harahap, Pimpinan Komisi Yudisial (KY) mengakui, tahun ini animo masyarakat untuk menjadi Hakim Agung lebih rendah dibanding tahun lalu.
“Selain kursi yang tersedia memang lebih sedikit, 6 kursi, dan ini mungkin jadi sebab yang mempengaruhi minat masyarakat, khususnya yang bergelar doktor atau profesor,” demikian Maradaman di Gedung Komisi Yudisial, Jakarta, Kamis (13/4) lalu.
Dijelaskan Maradaman, dari keseluruhan pendaftar CHA tak ada yang berlatar belakang dari kepolisian atau pun jaksa. “Tahun lalu, masih ada Inspektur Jenderal polisi yang mendaftar sebagai CHA, namun tahun ini tak ada yang berlatar belakang polisi. Jaksa pun tak ada, entah kenapa, “ ujar Maradaman.
Saat ditanya masih adanya wajah lama yang mendaftar sebagai CHA, Maradaman tak menepisnya. “Memang masih ada. Mereka yang mendaftar lagi misalnya karena tahun lalu tak lolos seleksi administrasi, dan sekarang mendaftar lagi. Itu diperbolehkan, tapi, jika sudah dua kali tak lolos administrasi, mereka tak boleh ikut kesempatan ketiga, harus ada jeda, lalu ikut dalam kesempatan berikutnya,” jelasnya. (Rif)
