TAGAR.id, Colombo, Sri Lanka – Ribuan warga Sri Lanka dan pemuka agama Kristen berunjuk rasa di Ibu Kota Colombo pada Sabtu, 9 April 2022. Mereka menyerukan presiden di negara yang terjerat utang itu agar mengundurkan diri.
Para demonstran, sambil membawa bendera dan poster, menyebut Presiden Gotabaya Rajapaksa dan pemerintahannya tidak becus menangani krisis utang.
Rajapaksa tetap menolak mengundurkan diri, meski sebagian besar anggota kabinetnya telah berhenti dan sebagian anggota parlemen yang setia, memberontak.
Perkembangan itu telah mempersempit upayanya untuk berunding dengan para institusi pemberi pinjaman internasional.
Selama beberapa bulan, warga Sri Lanka mengantre untuk membeli bensin, gas, makanan dan obat-obatan. Negara itu sedang menghadapi kebangkrutan, terjerat utang asing sebesar 25 miliar dolar AS atau lebih dari Rp 359 triliun dalam lima tahun ke depan (vm/ft)/Associated Press/voaindonesia.com. []
Krisis Ekonomi Lumpuhkan Sri Lanka
Sri Lanka Terpaksa Lakukan Pemadaman Listrik Bergilir
Sejumlah Menteri Sri Lanka Mundur Seiring Memburuknya Krisis Ekonomi
Sri Lanka Umumkan Darurat Krisis Ekonomi dan Pangan