Pemilih Pilpres Amerika Serikat Tunggu Penghitungan Suara

Pemilih pada Pilpres AS 3 November 2020 diminta bersabar menunggu hasil pemilihan setelah ada laporan presiden bisa bergegas mengklaim kemenangan
Para pemilih memberikan suara mereka di salah satu sekolah yang digunakan sebagai TPS pada hari pemilihan di Hillsboro, Virginia, 3 November 2020 (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Jakarta - Pejabat tertinggi keamanan dalam negeri Presiden Donald Trump mendesak para pemilih untuk bersabar menunggu hasil pemilihan setelah adanya laporan bahwa presiden bisa bergegas mengklaim kemenangan.

Pejabat sementara Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, Chad Wolf, mengimbau pemilih bersabar sambil menunggu hasil pemilu tahun ini. "Penting untuk diketahui bahwa proses ini mungkin membutuhkan waktu," kata Wolf, 3 November 2020.

Trump sebelumnya dilaporkan mengatakan akan mengumumkan kemenangannya Selasa malam jika besar kemungkinan menunjukkan ia unggul dalam pemungutan suara, meskipun ia membantah tuduhan itu.

Ketika TPS-TPS dibuka, Trump mengatakan kepada jaringan televisi Fox News bahwa "tidak ada alasan untuk bermain-main" untuk menyatakan kemenangan lebih awal.

pejabat sekretarisPenjabat Sekretaris Departemen Keamanan Dalam Negeri Chad Wolf dalam sebuah acara di kantor pusat DHS di Washington, Rabu, 9 September 2020. (Foto: voaindonesia.com - AP/Susan Walsh)

Para pejabat di banyak negara bagian mengatakan bahwa menghitung jumlah suara yang besar bisa memakan waktu setidaknya satu hari, dan mungkin tiga hari.

Wolf dalam jumpa pers mengatakan sistem pemilu AS tetap "tangguh" meskipun ada upaya oleh negara asing seperti Iran dan Rusia untuk meretasnya dan untuk mendapatkan data pemilih.

"Namun saya tegaskan, infrastruktur kita tangguh, dan kita tidak memiliki indikasi bahwa aktor asing berhasil membobol atau memengaruhi perolehan suara aktual dalam pemilu ini," jelasnya.

Sementara itu Presiden Trump meyakinkan pendukungnya akan memenangkan pemilu kali ini. “Kita akan memenangkan empat tahun lagi di Gedung Putih”.

Demikian pula kampanye penantangnya Joe Biden yang menyebar di pelosok Ohio dan Pennsylvania pada jam-jam terakhir menjelang pemungutan suara. "Bersama-sama kita akan menang besar esok!".

Chris Krebs, kepala Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur AS , yang bertanggung jawab atas keamanan pemilu, mengatakan yakin bahwa hasil pemungutan suara, yang baru akan dimulai pada Selasa malam, akan aman.

"Kita yakin tidak ada aktor siber asing yang bisa mengubah suara Anda dan kita masih yakin akan sulit bagi mereka untuk mengubah hasil pemilu di tingkat nasional," komentarnya.

Namun ia mengingatkan bahwa masih ada waktu bagi orang untuk mencoba dan mengganggu pemilu, atau melumpuhkan teknologi pemungutan suara.

Krebs mengimbau semua warga Amerika untuk bersabar dan bersikap kritis menghadapi semua klaim yang sensasional dan tidak bisa diverifikasi. (my/jm/lt)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Apakah Donald Trump dan Joe Biden Akui Kekalahan Pilpres
Pidato kekalahan berperan penting pada pemindahan kekuasaan secara damai dalam demokrasi AS, tahun ini diperkirakan tak ada yang mau mengaku kalah
Pilpres Amerika Serikat Demokrasi Tak Langsung dan Misoginis
Hari ini, 3 November 2020, rakyat Amerika Serikat akan memilih kandidat presiden antara Trump atau Biden yang sebenarnya bukan pemilihan langsung
Pemilih Hispanik Pilih Joe Biden di Pilpres Amerika Serikat
Sehari jelang pemungutan suara, jajak pendapat dari televisi NBC dan Wall Street Journal Biden unggul atas Trump 2-1 di antara pemilih Hispanik
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.