Pembunuhan PSK Subang Menguak Prostitusi Online di Semarang

Tersangka pembunuhan PSK Subang bicara blak-blakan seputar bisnis prostitusi online selama menginap sepekan di hotel di Semarang.
Okta Apriyanto, tersangka pembunuhan PSK Subang menguak bisnis prostitusi online yang dijalankannya di Semarang. (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)

Semarang - Kasus tewasnya wanita di hotel Royal Phoenix di Jalan Sriwijaya sedikit banyak menguak aktivitas prostitusi online di Semarang pascapenutupan lokalisasi Sunan Kuning. Korban ditawarkan suami siri sekaligus muncikarinya lewat aplikasi MiChat.  

Tersangka pembunuhan, Okta Apriyanto, 30 tahun, warga Wonosobo, bicara blak-blakan kepada awak media soal prostitusi online yang dijalankan bersama istri sirinya, Nu alias Rosi alias Meliyanti, 30 tahun, asal Subang, Jawa Barat. 

"Pakai aplikasi MiChat," akunya menjawab pertanyaan wartawan seputar cara memasarkan korban di bisnis prostitusinya di Mapolrestabes Semarang, Jumat, 12 Februari 2021. 

Sekitar sepekan menjalankan prostitusi online di Hotel Royal Phoenix Semarang, Okta mengaku respons pasar cukup bagus. Ia menyebut setidaknya sudah ada 10 pelanggan yang menikmati jasa layanan syahwat istrinya. 

"Di Semarang baru sekali ini, ya kalau 10 pelanggan ada," ucap dia. 

Dalam setiap kali kencan, Okta memasang tarif tubuh korban dengan harga paling sedikit Rp 350 ribu. Hitungan tersebut belum termasuk uang sewa kamar sebesar Rp 150 ribu. 

"Saya dapat Rp 100 ribu, dia (korban) Rp 200 sampai Rp 250 ribu," sebutnya.

Okta sendiri mengenal Meliyanti sekitar dua tahun lalu. Saat itu, korban masih bekerja sebagai pemandu lagi di sebuah usaha karaoke di Cilacap. Dari semula menemani bernyanyi, keduanya menjalin hubungan asmara. 

Di Semarang baru sekali ini, ya kalau 10 pelanggan ada.

Hanya saja, profesi korban tetap dijalankan. Selain melayani order menyanyi di room karaoke, wanita tersebut juga menerima permintaan open booking out (BO) atau esek-esek dari konsumennya. 

Aktivitas itu dilakukan sepengetahuan dan malah dikendalikan oleh Okta. Pria yang sudah beristri dan saat ini sedang proses cerai tersebut bertugas menawarkan secara online ke warganet hidung belang. Hal itu dilakukannya karena dia tidak punya pekerjaan. 

"Saya tidak bekerja," ujarnya. 

Jauh sebelum membuka layanan BO di Semarang, Okta dan Meliyanti sempat berpetualang di sejumlah daerah di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Di antaranya di Kebumen dan Karawang. 

"Sebelumnya di Kebumen, dulu lebih sering di Karawang. Ya kalau ada rezeki saya pulang ke Wonosobo, dia ke Subang," kata dia.    

Terkait dengan pembunuhan yang dilakukannya, Okta berdalih tidak sengaja atau tanpa perencanaan. Aksi itu dilakukan spontan karena sudah tidak tahan sering dicaci maki korban Meliyanti. 

"Tidak niat bunuh, cuma karena emosi. Sering dicaci maki hampir tiap hari. Dia cemburu melihat saya ngobrol dengan wanita lain yang kerja freelance di situ (Hotel Royal Phoenix)," imbuhnya.  

Baca juga: 

Kabid Humas Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Polisi Iskandar Fitriana Sutisna menilai dari pengakuan itu bisa disimpulkan tersangka juga sebagai muncikari. "Berarti dia germo," tuturnya sesaat mendengar penjelasan Okta. 

Iskandar juga mengaku kepolisian akan mendalami pengakuan bisnis prostitusi online di balik pembunuhan yang dilakukan tersangka. 

Diketahui, korban Meliyanti ditemukan petugas hotel dalam kondisi tewas mengenaskan di dalam lemari pakaian kamar hotel 102 tempatnya menginap bersama Okta, Kamis, 11 Februari 2021, sekitar pukul 11.00 WIB. 

Pria tersebut akhirnya berhasil diringkus petugas gabungan Polrestabes Semarang dan Polda Jawa Tengah enam jam setelah penemuan mayat korban. Diringkus di rumah bibinya di Wonosobo, di Desa Jaraksari. [] 

Berita terkait
Gadis Open BO Asal Subang Tewas di Kamar Hotel di Semarang
Wanita pekerja seks asal Subang ditemukan tewas mengenaskan di lemari kamar hotel di Semarang. Diduga korban pembunuhan.
Cekcok Cemburu Berujung Pembunuhan PSK Subang di Semarang
Polisi berhasil mengungkap pembunuhan wanita PSK asal Subang di hotel di Semarang. Pembunuhnya adalah teman pria sekaligus suami sirinya sendiri.
Fakta Jelang Pembunuhan PSK Subang di Semarang, Indehoi Dulu
Polisi mengungkap fakta aktivitas tersangka sebelum membunuh istri siri yang jadi PSK di hotel di Semarang. Keduanya sempat indehoi dulu.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.