Pemancing Hanyut di Kali Opak Sleman Belum Ditemukan

Basarnas Yogyakarta memastikan satu dari lima orang yang terseret banjir di Kali Opak Sleman, sampai Jumat siang belum ditemukan.
Basarnas Yogyakarta dan relawan lainnya saat proses pencarian korban hanyut di Kali Opak Sleman pada Jumat, 20 Maret 2020. (Foto: Dok. Basarnas/Tagar/Ridwan Anshori)

Sleman - Humas Badan SAR Nasional (Basarnas) Daerah Istimewa Yogyakarta, Pipit Eriyanto mengatakan satu korban bernama Irfan Wibowo 20 tahun warga Tulung, Tamanamartani, kalasan, Sleman sampai Jumat, 20 Maret 2020 belum ditemukan. Pada Kamis, 19 Maret 2020, Irfan bersama empat temannya hanyut terbawa arus di Kali Opak ketika memancing di sekitar Dam Jabang, Bayi, Kalasan.

Pencarian korban hanyut di Kali Opak Tamanmartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta kembali dilanjutkan. Tim gabungan dari Baban Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Basarnas DIY, TNI-Polri serta potensi relawan bencana lainnya membagi lima regu atau SRU untuk menyisir sungai.

"Satu korban hanyut bernama Irfan masih dalam pencarian. Sejak pagi tadi, tim sudah menyisir Sungai Opak yang dibagi ke dalam 5 SRU," kata Pipit saat dihubungi wartawan pada Jumat, 20 Maret 2020.

Dari jumlah tersebut, lima SRU dibagi menyisir di sekitar Jembatan Kranggan, Bendung Mojosari, Jembatan Brintikan. Serta Jembatan Tulung, Dam Jabang Bayi yang menjadi titik Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Saat ini pencarian dilakukan melalui jalur darat dan beberapa tim menyisir ke dalam air. Jika memungkinkan pihaknya akan menggunakan perahu. Sementara kondisi cuaca sekitar lokasi pencarian sejak pagi sampai sore tadi masih diguyur hujan.

Satu korban hanyut bernama Irfan masih dalam pencarian. Sejak pagi tadi, tim sudah menyisir Sungai Opak yang dibagi ke dalam 5 SRU.

Pipit menambahkan jika korban ditemukan tim langsung membawa jenazah ke Puskesmas Kalasan. "Kami sudah berkoordinasi dengan Polsek setempat. Nantinya kalau korban ketemu kami akan mengevakuasi korban ke Puskesmas Kalasan," ucapnya.

Sementara itu, kapolsek Kalasan Komisaris Polisi Iman Santoso mengungkapkan, peristiwa itu terjadi pada saat Irfan dan empat orang temannya mancing di tengah sungai tersebut sekitar pukul 14.00 WIB. Selanjutnya pada pukul 16.00 WIB, tiba-tiba banjir datang dari arah utara. Kali Opak ini merupakan sungai yang berhulu dari Gunung Merapi.

Akibatnya kelima pemancing terjebak di tengah sungai bekas jembatan lama. Namun air tidak bisa bersahabat lagi karena semakin lama air semakin membesar. Semua panik mereka lantas berteriak minta tolong kepada warga.

Mendengar teriakan korban, dengan peralatan seadanya mereka ditolong sambil berpegangan tangan dan berusaha menyelematkan diri. Namun derasnya air membuat mereka tergerus aliran air.

Salah satu korban selamat setelah berhasil meraih pohon bambu. Lainnya bisa menepi namun satu orang bernama Irfan langsung terseret air dan belum ditemukan. []

Baca Juga:

Berita terkait
Anak Dairi yang Hanyut Itu Ditemukan di Aceh
Setelah melakukan pencarian di sepanjang aliran Sungai Renun, Kabupaten Dairi selama lima hari, tim gabungan berhasil menemukan Putra Marbun.
Kronologi Warga Bantul Hanyut di Sungai Glagahan
Warga Bantul ditemukan meninggal di sungai Glagahan, Pandak. Keluarga sempat mencarinya namun hanya menemukan kerudung dan sandal korban.
Bocah 11 Tahun Hanyut di Pantai Bugel Kulon Progo
Hanyut di Pantai Bugel Kulon Progo pada Sabtu, 29 Februari 2020, bocah 11 tahun belum ditemukan.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.