Kronologi Warga Bantul Hanyut di Sungai Glagahan

Warga Bantul ditemukan meninggal di sungai Glagahan, Pandak. Keluarga sempat mencarinya namun hanya menemukan kerudung dan sandal korban.
Relawan mengevakuasi warga Bantul yang hanyut di sungai Glagahan, Kecamatan Pandak, Bantul, Yogyakarta pada Sabtu 29 Februari 2020. (Foto: Dok. Basarnas DIY)

Bantul - Ngajinah, warga Desa Triharjo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul, Yogyakarta ditemukan meninggal dunia setelah hanyut di sungai Glagahan, Pandak pada Sabtu 29 Februari 2020.

Informasi yang dihimpun, Ngajinah pergi meninggalkan rumah selepas Subuh. Perempuan yang diduga mengalami sakit depresi ini pamit kepada suaminya untuk sekadar jalan-jalan keluar rumah. Pihak keluarga mengizinkannya dan tidak menaruh rasa curiga.

Setelah beberapa jam tidak kembali ke rumah, keluarga mulai resah. Anak Ngajinah berusaha mencarinya namun tidak menemukannya. Anak korban hanya menemukan kerudung dan sandal yang dipakai ibunya di dekat sungai.

Warga Ciren RT 4, Pandak, Bantul, Sulahadi mengatakan Ngajinah saat itu sedang berjalan-jalan di sekitar bibir sungai Glagahan usai salat Subuh. Menurut informasi yang dia dapatkan, Ngajinah pamit kepada suaminya untuk keluar rumah. "Memang dia sempat pamit ke suami untuk jalan-jalan. Tapi tidak tahu akan pergi ke mana," katanya.

Dari laporan yang diterima korban menceburkan diri pada Sabtu sekitar pukul 10.00 WIB.

Menurut dia, setelah dua jam Ngajinah tidak kembali ke rumah. "Nah setelah tak kembali hampir dua jam, keluarga curiga dan mencari dia. Akhirnya warga yang mendengar kabar hilangnya Ngajinah dan bersama-sama mencari dia," ungkapnya pada Sabtu, 29 Februari 2020.

Humas Basarnas Yogyakarta, Pipit Eriyanto mengatakan, dari informasi yang diterimanya, Waljinah sengaja menceburkan diri ke sungai akibat depresi mengidap sakit yang tidak kunjung sembuh. "Dari laporan yang diterima korban menceburkan diri pada Sabtu sekitar pukul 10.00 WIB," katanya.

Pipit mengatakan setelah mendapatkan laporan, Tim Rescue Kantor Basarnas Yogyakarta langsung menghubungi Polsek Pandak serta Tim SAR Gabungan yang sudah ada di lokasi untuk melakukan pencarian. Alhasil korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia oleh Tim SAR gabungan pada pukul 15.40 WIB dan jenazah segera dibawa ke rumah duka di Desa Triharjo, Pandak, Bantul.

Menurut dia Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas yogyakarta, Polsek Pandak, Koramil Pandak, Ditpolair Polda DIY, BPBD Bantul, PMI Bantul, S.R.I Wilayah 3 Parangtritis, S.R.I wilayah 4 Pantai Baru, SAR DIY, SAR MTA, SAR Semesta, Code-X, Pitoe Rescue dan warga sekitar.

"Dengan ditemukan korban, operasi SAR dinyatakan ditutup dan Tim SAR Gabungan yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing," katanya. []

Baca Juga:

Berita terkait
10 Nama Korban Hanyut SMPN 1 Turi Sleman
Total 10 pelajar SMPN 1 Turi yang hanyut di sungai Sempor ditemukan. Operasi pencarian dihentikan. Tim SAR dikembalikan ke kesatuan masing-masing.
Kronologi Dua Anak Hanyut di Underpass Kulon Progo
Dua anak meninggal di underpass yang tergenang air air sedalam 4 meter di Kulon Progo. Kejadian ini awalnya hanya iseng saat merayakan ulang tahun.
Total 10 Pelajar SMPN 1 Turi Sleman Hanyut Ditemukan
Dua korban pelajar SMPN 1 Turi yang hanyut di sungai Sempor akhirnya ditemukan. Total 10 korban sudah ditemukan. Proses pencarian dihentikan.