Pemain PSIS Diultimatum Jelang Lawan PS Tira

PSIS Semarang menghadapi PS Tira Persikabo yang belum terkalahkan di Liga 1. Laga digelar di Magelang, Jumat 2 Agustus 2019.
PSIS Semarang diperingatkan agar tidak melakukan kesalahan tak perlu saat menghadapi PS Tira Persikabo di pertandingan Shopee Liga 1 2019 di Stadion Moch. Soebroto, Magelang, Jumat 2 Agustus 2019. Tampak pemain PSIS merayakan gol di pertandingan Liga 1. (Foto: Tagar/Gonang Susatio)

Magelang - PSIS Semarang bakal menghadapi laga tidak mudah saat menjamu PS Tira Persikabo, di Stadion Moch. Soebroto, Kota Magelang, pada Jumat, 2 Agustus 2019 pukul 15.30 WIB. Pelatih Jafri Sastra pun mengingatkan pemain karena mereka menghadapi tim yang belum terkalahkan dari 11 pertandingan di kompetisi Shopee Liga 1 2019.

Jafri merasa perlu mengingatkan pemain. Kekalahan 0-1 PSIS dari Persib Bandung di laga kandang lebih disebabkan kesalahan tidak perlu yang dilakukan pemain. Pelatih Jafri pantas kecewa dengan kekalahan tersebut. Selain gagal menjaga konsistensi tim setelah tampil apik saat menaklukkan PSS Sleman 3-1, PSIS juga kembali mengalami kekalahan di kandang sendiri. 

Padahal, penampilan tim tak mengecewakan. Mereka memiliki banyak peluang mencetak gol. Namun eksekusi yang kurang sempurna membuat kesempatan itu menjadi sia-sia. 

Hanya, situasi berubah setelah gelandang asal Brasil Patrick Mota dikartu merah menjelang akhir babak pertama. Lini tengah PSIS menjadi pincang di babak kedua. Dan situasi itu dimanfaatkan dengan baik oleh Persib.

Terpenting adalah fokus pada pertandingan. Apalagi kami menghadapi tim yang kuat dan solid. Bila bermain baik dan disiplin, saya optimistis kami meraih kemenangan

Jafri pun mengultimatum pemain agar tidak melakukan kesalahan yang tidak perlu tetapi berakibat fatal. Pasalnya ini berakibat kerugian bagi tim. 

"Saya sudah wanti-wanti. Kami minta pemain jangan buat kesalahan yang tidak perlu. Pemain harus berpikir positif di lapangan dan jangan melakukan kesalahan seperti di pertandingan sebelumnya," kata Jafri. 

"Terpenting adalah fokus pada pertandingan. Apalagi kami menghadapi tim yang kuat dan solid. Bila bermain baik dan disiplin, saya optimistis kami meraih kemenangan," ujarnya. 

Peringatan pelatih yang pernah menangani Semen Padang dan Persipura Jayapura ini sangat penting karena Laskar Mahesa Jenar menghadapi lawan kuat. PS Tira telah mengoleksi poin 23, dari enam kali meraih kemenangan dan lima kali mencatatkan hasil imbang. Hasil positif ini mengantarkan tim yang dulu bernama PS TNI ini ke puncak klasemen sebelum digeser Bali United yang mengalahkan PSM Makassar 1-0, Kamis 1 Agustus 2019. 

Performa gemilang The Army tidak terlepas kekompakan tim yang terbangun selama beberapa tahun sebelumnya. Menurut Jafri, PS Tira merupakan salah satu tim Liga 1 yang tidak banyak mengalami perubahan sejak terbentuk terbentuk empat tahun lalu. 

Mereka masih mengandalkan beberapa mantan pemain tim nasional seperti Manahati Lestusen dan Abduh Lestaluhu. Perekrutan pemain asing pun melengkapi kebutuhan tim seperti pelatih Rahmad Darmawan mampu membangun tim yang komplet dan solid. Tak heran bila kepergian top scorer Aleksandar Rakic ke Madura United pun tidak berpengaruh pada tim.
 
"Tidak perlu lihat rekor mereka. Yang kami tahu PS Tira adalah tim kuat dan solid. Mereka punya kedalaman bagus sehingga membentuk tim yang luar biasa. Namun ini menjadi motivasi bagi kami, bagaimana berpikir positif memenangkan pertandingan," kata Jafri. 

PSIS memang harus bekerja keras menghadapi laga tersebut. Apalagi, tim kehilangan Mota yang merupakan pilar lini tengah. []

Baca juga: 

Berita terkait
0
Fitur Message Reaction WhatsApp, Kini Sudah Bisa Dicoba di Indonesia
Ya, di dalam fitur WhatsApp Reaction ini ada 6 emoji yang bisa Anda manfaatkan untuk memberikan tanggapan pada sebuah obrolan.