Pelatihan Jurnalistik GMKI Sibolga: Waspada Hoaks

GMKI menggelar pelatihan jurnalistik di Sibolga. Kewaspadaan terhadap informasi hoaks disampaikan ke mahasiswa.
Pemimpin Redaksi Tagar.id Fetra Tumanggor menyampaikan materi di pelatihan Jurnalistik Nasional GMKI 2020, di Hotel Dainang Kota Sibolga, Sabtu, 1 Februari 2020. Fetra meminta mahasiswa cerdas menyikapi informasi maupun berita hoaks. (Foto: Tagar/Dody Irwansyah)

Sibolga - Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) menggelar pelatihan jurnalistik di Kota Sibolga, Sumatera Utara, Sabtu, 1 Februari 2020. Pelatihan di Hotel Dainang Sibolga ini diikuti 43 mahasiswa dari 14 cabang GMKI se-Tanah Air.

Sekretaris Media Komunikasi GMKI Yosua Abib Sinurat mengatakan kegiatan pelatihan tersebut untuk memberikan kewaspadaan bagi mahasiswa terhadap informasi bersifat hoaks. Sebab, banyak sekali beredar informasi di media sosial yang tidak jelas kebenarannya.

Sebagai generasi penerus, para kaum intelektual muda dituntut untuk bisa memahami apa dan seperti apa informasi hoaks. “Melatih kader GMKI dengan pengurangan penyebaran hoaks. Tanpa pelatihan, orang tidak akan mengerti hoaks itu apa,” kata Yosua.

Pemateri pelatihan, Fetra Tumanggor menegaskan mahasiswa jangan menjadi penyebar kebohongan di era digitalisasi saat ini. Ia menyarankan mahasiswa bijak dalam menggunakan media sosial, utamanya tidak membagi informasi hoaks.

Pilih media sosial yang tepat, manfaatkan untuk tujuan baik kalian. Jangan sia-siakan media sosial yang kalian punya.

Menurut Pemimpin Redaksi Tagar.id ini, media sosial harus dimanfaatkan untuk kepentingan yang lebih baik. Bagaimana cara menulis dengan mengikuti aturan maupun etika menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kualitas sebuah informasi yang akan di-share di dunia maya.

“Anda ini pelaku media sosial, jangan ikut menyebar kebohongan. Pilih media sosial yang tepat, manfaatkan untuk tujuan baik kalian. Jangan sia-siakan media sosial yang kalian punya,” tutur alumnus Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ini. 

Pemateri lain, Sahat Jason Gultom menyatakan seorang jurnalis harus patuh dan taat terhadap kode etik jurnalistik. “Itu sebagai bahan, terutama bagi mereka yang berminat menulis, harus mengetahui kode etik sebelum membuat keputusan,” ujar Jason, jurnalis dari Antara.

Jason menambahkan, banyak peserta yang menyoroti soal pemberitaan anak bawah umur yang tersangkut kasus pidana. Beritanya masih memuat foto maupun identias, baik pelaku maupun korban.

“Maka kami jelaskan, dalam kode etik jurnalistik itu, korban yang masih dibawah umur harus dilindungi (identitasnya). Itu jadi salah satu pengetahuan baru bagi mereka,” terang Jason.

Sekadar diketahui, GMKI adalah sebuah organisasi mahasiswa yang terbentuk pada 9 Februari 1950. Cikal bakal dari GMKI adalah Christelijke Studenten Vereeniging op Java (CSV). CSV telah ada sejak 1932 dan terbentuk di Kaliurang, Yogyakarta.

Sementara, Tagar.id merupakan portal berita independen yang didirikan tiga tahun lalu. Dikelola di bawah bendera PT Tagar Hexa Utama, berkedudukan di Jakarta. Surat kabar online ini hadir untuk menambah referensi bagi masyarakat terhadap informasi yang terkini, akurat, dan lebih jelas.

Produk berita yang dikeluarkan Tagar.id telah melalui proses verifikasi dan mengacu Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dengan asas-asas jurnalistik yang baik. Di tengah arus informasi yang serba cepat, Tagar.id menjadi sumber rujukan dengan keakuratan data sesuai fakta.

Akurasi data dan fakta menjadi sangat penting sebagai bagian dari tujuan memberi pencerahan dan mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara. Karenanya, Tagar.id berupaya mendorong masyarakat tak mudah terpengaruh atau terprovokasi terhadap setiap berita atau informasi yang tak jelas sumber data dan faktanya.

Sekaligus Tagar.id mengajak masyarakat agar selalu merujuk pada media yang independen yang mempunyai sumber data dan fakta sesuai dengan apa yang terjadi. []

Baca juga: 

Berita terkait
Cara Asyik Menulis Bareng GMKI dan Tagar.id
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Bandung menggandeng Tagar dalam menyelenggarakan pelatihan dasar menulis di Gedung GMKI Bandung.
GMKI: Indonesia Hadapi Degradasi Persatuan Usai Pemilu
Pemilu 2019 lalu meninggalkan beban bagi bangsa ini. Pembelahan dan polarisasi di masyarakat mewarnai perjalanan kebangsaan hingga saat ini.
Menteri KKP Edhy Prabowo Pembicara Kunci Seminar GMKI di Sibolga
GMKI akan mengadakan seminar nasional bertajuk "Realitas Kemiskinan Masyarakat Pesisir" di Sibolga dengan pembicara Menteri KKP Edhy Prabowo.