Pelajar Indonesia Diimbau Hindari Negara Episentrum Corona

Pelajar, mahasiswa, tenaga pendidik diimbau tidak melakukan perjalanan ke negara-negara episentrum virus corona covid-19.
Warga beraktivitas menggunakan masker di kawasan Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, Senin, 2 Maret 2020. Presiden Joko Widodo mengimbau warga untuk tidak panik, tetapi tetap waspada dengan tetap higienis serta menjaga imunitas tubuh usai mengumumkan dua orang Warga Negara Indonesia (WNI) positif terjangkit virus corona yang saat ini dirawat di ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso, Jakarta. (Foto: Antara/Galih Pradipta)

Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengimbau siswa dan tenaga pendidik untuk tidak melakukan perjalanan ke negara-negara episentrum virus corona covid-19. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya paparan virus corona. Namun, pihak Kemendikbud tidak memberikan sanksi kepada siapa pun yang melanggar imbauan tersebut.

"Tidak ada sanksi apa-apa. Yang jelas kalau ada siswa atau tenaga pendidik bepergian ke tempat yang episentrum tadi dan tempat rawan covid-19 tentu harus meliburkan diri," kata Plt. Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat, Kemendikbud, Ade Erlangga Masdiana di Kantor KSP, Jakarta, Jumat, 6 Maret 2020.

Peserta didik, guru atau tenaga kependidikan yang melakukan perjalanan ke tempat yang suspect atau yang dianggap menjangkit atau episentrum, kita anjurkan mereka 14 hari untuk stay di rumah.

Ia menyatakan Kemendikbud memberikan waktu beristirahat kepada murid yang mengalami gejala flu, panas tinggi, dan sakit yang gejalanya masuk dalam suspect covid-19. Tidak ada peliburan massal bagi sekolah atau kampus.

Kemendikbud juga memberikan ketentuan khusus bagi tenaga pendidik atau murid yang kemungkinan suspect corona.

"Peserta didik, guru atau tenaga kependidikan yang melakukan perjalanan ke tempat yang suspect atau yang dianggap menjangkit atau episentrum, kita anjurkan mereka 14 hari untuk stay di rumah dan juga berkoordinasi dengan tenaga kesehatan. Atau dengan layanan pelayanan kesehatan yang ada di wilayah setempat, " kata Ade. []

Baca juga:

Berita terkait
Tugas Protokol Kesehatan Penanganan Virus Corona
Di bawah bayang-bayang ancaman penyebaran virus corona, Pemerintah Indonesia membentuk protokol kesehatan penanganan virus corona. Ini tugasnya.
Strategi Airin Rachmi Diany Cegah Corona di Tangsel
Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany melakukan berbagai cara untuk melindungi warganya dari ancaman virus corona.
Kondisi Terkini Pasien Suspect Corona Covid-19 di Subang
Pasien diduga kena virus corona Covid-19 dirawat di ruang isolasi RSUD Subang sejak Kamis siang, 5 Maret 2020. Begini kondisi terkininya.