Tegal - Jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, menembus 103 orang. Terdapat penambahan sembilan kasus baru, salah satu di antaranya adalah pedagang pasar.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal, Joko Wantoro mengatakan, jumlah kasus positif Covid-19 mencapai 103 orang terhitung sejak diumumkan kasus pertama pada lima bulan lalu. Dari jumlah itu, 80 orang sembuh, 12 orang dirawat dan 11 orang meninggal.
"Lonjakan kasus menjadi 103 orang ini setelah ada penambahan sembilan kasus konfirmasi baru yang dilaporkan sejak empat hari terakhir," kata Joko, Senin, 7 September 2020.
Menurut Joko, salah satu dari sembilan kasus baru tersebut merupakan seorang pedagang Pasar Trayeman, Slawi, berinisal ARH, 50 tahun. Warga Desa Kaligayam, Kecamatan Talang itu menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam Harapan Anda Kota Tegal sejak Selasa, 25 Agustus 2020.
Joko menyebut, keberadaan pedagang di Pasar Trayeman yang terpapar Covid-19 itu merupakan kasus ke dua.
"Sebelumnya ada satu pedagang Pasar Trayeman yang juga positif Covid-19 dan sudah meninggal tanggal 19 Agustus lalu," ujarnya.
Selain disiplin isolasi mandiri selama 14 hari, syukur-syukur mereka bisa melakukan tes cepat mandiri sebagai antisipasi
Untuk itu, Joko meminta warga yang beraktivitas di lingkungan pasar untuk tetap waspada dengan selalu menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker dan menjaga jarak.
Baca juga:
- Swab Ulang, 44 Nakes Kota Tegal Diklaim Sembuh Covid
- Reaksi Ganjar atas Lonjakan Covid-19 di Kota Tegal
- Kabupaten Tegal Kesulitan Tracing Kontak Nakes Covid
“Sepanjang protokol kesehatan bisa diterapkan di lingkungan pasar, baik oleh pembeli maupun pedagang yang berjualan, risiko penularannya bisa diminimalisir,” katanya.
Adapun delapan kasus baru lainnya, Joko melanjutkan, terdiri dari pelaku perjalanan dari luar kota seperti Jakarta, Bekasi dan Tangerang serta orang yang memiliki riwayat kontak dengan orang yang datang dari luar kota.
"Empat orang dari mereka saat ini dirawat di RSUD dr Soeselo Slawi. Sedangkan lainnya ada yang dirawat di RSI Harapan Anda Kota Tegal, RS PKU Muhammadiyah Adiwerna dan menjalani isolasi mandiri," ucap dia.
Joko pun meminta agar Satgas Jogo Tonggo yang berada di desa-desa untuk mendata setiap warga yang baru pulang dari luar kota, terutama dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.
Selain didata, mereka juga harus diminta menjalani isolasi mandiri selama 14 hari terlebih dahulu di rumah sebelum berinteraksi dengan warga lainnya.
“Selain disiplin isolasi mandiri selama 14 hari, syukur-syukur mereka bisa melakukan tes cepat mandiri sebagai antisipasi. Itu lebih baik,” ujar Joko. []