Kudus - Pedagang di Pasar Jekulo Kudus minta agar pemerintah membuka akses tiga pintu pasar. Pembatasan akses dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 tersebut membuat omzet dagangan jadi turun drastis.
"Pasarnya jadi sepi," tutur Kundoro, 41 tahun, pedagang Pasar Jekulo, Kamis, 2 Juli 2020.
Kundoro bersama sejumlah pedagang lain menemui petugas pasar guna mengadu soal sepinya pembeli di Pasar Jekulo. Pedagang daging itu menyebut warga sekitar yang biasanya masuk lewat pintu barat daya, barat laut maupun tenggara Pasar Jekulo, kini harus berputar dan menempuh jarak lebih jauh.
"Kalau mau masuk, mereka harus melewati pintu utara yang terletak di pinggir jalur Pantura," katanya.
Ramainya kendaraan besar di jalur Pantura, membuat warga akhirnya enggan berbelanja di pasar. Imbasnya, lapak-lapak pedagang di Pasar Jekulo kini sepi pembeli. Bahkan tak sedikit pedagang yang libur berjualan lantaran sepinya pasar.
Kalau diminta untuk sepenuhnya melakukan protokol covid kami siap. Asal pintunya dibuka lagi.
Selain itu, kebijakan pembatasan akses masuk tersebut juga dinilainya menyebabkan kesemrawutan kendaraan pedagang maupun pengunjung yang keluar masuk pasar. Karena itu ia meminta tiga pintu pasar dibuka dan menyatakan kesiapannya mematuhi protokol kesehatan.
"Kalau diminta untuk sepenuhnya melakukan protokol covid kami siap. Asal pintunya dibuka lagi," tuturnya.
Sementara itu, pantauan Tagar, masih banyak pedagang maupun pengunjung Pasar Jekulo yang belum menerapkan protokol kesehatan. Mereka terlihat tidak mengenakan masker.
Kepala Pasar Jekulo Kadirin mengaku kesadaran pedagang maupun pembeli untuk melaksanaan protokol kesehatan di pasarnya memang masih kurang. Dia pun menyebut angka kepatuhan tidak lebih dari 60 persen.
"Saol pembukaan pintu pasar, itu nanti saya sampaikan ke Kepala Dinas Perdagangan Kudus. Karena yang memiliki wewenang beliau," ujar dia.
Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan Kudus, Albertus Harys Yunanto mengaku belum menerima laporan resmi permintaan pembukaan sejumlah pintu masuk Pasar Jekulo yang diajukan para pedagang dan warga.
"Saya belum dapat laporannya. Malah baru dengar dari kalian," ujarnya saat dikonfirmasi Tagar.
Harys menyatakan pembatasan akses pasar berlaku di seluruh pasar tradisional di Kabupaten Kudus, tidak hanya di Pasar Jekulo. Kebijakan itu sebagai bagian dari upaya pencegahan penularan Covid-19.
Hingga kini Dinas Pasar juga belum menerima instruksi dari Gugus Tugas Penanganan Percepatan Covid-19 Kabupaten Kudus untuk melakukan pembukaan kembali seluruh pintu-pintu pasar tradisional.
Meski begitu, Harys mengaku akan mempertimbangkan usulan yang diajukan para pedagang maupun warga Jekulo. Hanya saja ada syarat yang harus dipenuhi.
"Sesuai instruksi Plt Bupati Kudus Bapak Hartopo, pembukaan pintu keluar masuk pasar bisa ditambah. Dengan catatan harus ada orang yang bertanggung jawab atas pelaksanaan protokol kesehatan pencegahan covid di pasar," kata dia.
Seperti di Pasar Kliwon, pedagang di pasar tersebut rela iuran dan menugaskan orang untuk berjaga di pintu-pintu masuk pasar. Petugas ini yang mengingatkan pedagang maupun pengunjung untuk menggunakan masker, cuci tangan dan melakukan tes suhu badan. []
Baca juga:
- Protokol Jelang New Normal Pasar Pedurungan Semarang
- Alasan Bali Butuh Satgas Khusus Covid Pasar Modern
- Sunyinya Pasar Kebon Empring Bantul Jelang New Normal