PDP di Siantar Meninggal, Keluarga: Bukan Corona

Keluarga pasien suspek corona dan meninggal dunia di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara menyebut riwayat penyakit pasien.
Rumah warga pasien reaktif di Kelurahan Sipingol-Pinggol, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, tampak sunyi usai prosesi pemakaman pada Jumat, 15 Mei 2020. (Foto: Tagar/Anugerah Nasution)

Pematangsiantar - Keluarga pasien yang dinyatakan reaktif lewat uji rapid test dan meninggal dunia di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara pada Kamis, 14 Mei 2020 malam, menyebut pasien meninggal bukan karena Covid-19.

Pasien jenis kelamin pria tersebut wafat beberapa jam setelah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Djasamen Saragih, Kota Pematangsiantar. Pasien adalah warga Kelurahan Sipingol-Pinggol, Kecamatan Siantar Barat.

Salah seorang anak pasien tersebut, bersikukuh ayahnya meninggal bukan karena Covid-19. Pada saat proses pemakaman pun dilakukan seperti biasa dan tidak mengikuti protokol Covid-19.

Saat ditemui Tagar di kediaman pasien, Jumat, 15 Mei 2020, pihak keluarga enggan bicara banyak terkait penyakit almarhum dan hasil rapid test.

Pasien tersebut menjadi pasien dalam pengawasan di RSUD dr Djasamen Saragih

"Tidak ada apa-apa karena dirawat saja belum. Tidak ada karena corona, Bang. Semua baik-baik aja. Sakit, karena sakit perut dan asam lambung. Karena dirawat saja belum. Maaf kami harus takziah," kata salah seorang anak pasien.

Beberapa warga di sekitar kediaman pasien juga menuturkan hal senada. "Sakit perut bapak itu. Memang ada sakit asam lambungnya. Biasa tiap hari ke sini duduk, minum kopi. Karena ada corona dibilang begitu. Orang prosesi penguburannya juga tadi seperti biasa," kata salah seorang warga di sana.

Pasien tersebut sebelumnya sempat dirujuk ke Rumah Sakit Vita Insani Kota Pematangsiantar. Berdasarkan penjelasan humas rumah sakit swasta tersebut, Sutrisno Dalimunthe mengatakan pasien datang dengan keluhan abdominal dis comfort (sakit perut) dan demam tinggi.

Sesuai standar prosedur operasional rumah sakit di masa pandemi Covid-19, setiap pasien yang akan menjalani rawat inap, terlebih duhulu dilakukan rapid test.

"Setelah dilakukan rapid test, hasilnya reaktif. Sehingga harus kami rujuk ke rumah sakit rujukan Covid-19. Mengingat Vita Insani bukan rumah sakit rujukan corona. Pasien tersebut menjadi pasien dalam pengawasan di RSUD dr Djasamen Saragih," tutur Sutrisno.[]

Berita terkait
Satu Warga Siantar Suspek Covid-19 Meninggal Dunia
Satu warga Kota Pematangsiantar yang dinyatakan reaktif lewat uji rapid test, meninggal dunia.
Polisi Didorong Tindak Tegas Kerumunan di Siantar
Ketua DPRD Kota Pematangsiantar Timbul Lingga mendorong aparat kepolisian dan TNI untuk bertindak tegas terhadap kerumunan.
Seorang Pria di Siantar Tinggal di Pemakaman Umum
Karena tidak mempunyai rumah, pria warga Pematangsiantar akhirnya memilih tinggal di tempat pemakaman umum.