PDIP Sebut Calon Petahana Belum Tentu Menang Pilkada

Menurut PDIP pilkada yang menentukan siapa yang jadi pemenang, adalah suara rakyat. Karena rakyat memilih secara langsung.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu, 19 Februari 2020. (foto: Tagar/Fernandho Pasaribu).

Jakarta - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, mengatakan untuk merebut kemenangan dalam Pilkada 2020 tidak penting mengusung calon petahana atau bukan petahana. Menurutnya, gotong royong menjadi faktor utama dalam kemenangan.

Hal itu disampaikannya guna menanggapi tudingan bahwa pilkada serentak 2020 menguntungkan para calon petahana. Khususnya karena sedang ada pandemi covid-19, pemerintah banyak menggelontorkan bantuan sosial (Bansos).

Bagi PDI Perjuangan, sangat jelas pilkada itu merupakan proses politik yang menempatkan kedaulatan rakyat sebagai hakim tertinggi.

Baca juga: PDIP Tolak Membantu Anggota DPRD Penganiaya Polisi

Hasto mengatakan, di setiap pilkada yang menentukan siapa yang jadi pemenang, adalah suara rakyat. Karena rakyat memilih secara langsung. Baginya, seorang penguasa politik sekalipun tak bisa menentukan.

"Bagi PDI Perjuangan, sangat jelas pilkada itu merupakan proses politik yang menempatkan kedaulatan rakyat sebagai hakim tertinggi," kata Hasto, dalam pernyataan tertulis yang diterima Tagar, Rabu, 22 Juli 2020.

Menurut dia, cara pandang bahwa petahana diuntungkan, sementara calon non-petahana dirugikan, sangat tidak kontekstual. Sebab, kata dia, rakyatlah satu-satunya penentu kemenangan. Cara pandang itu pula yang menjadi semangat PDIP.

Hasto mengklaim, sejak pelaksanaan pilkada serentak pada tahun 2015, 2017, dan 2018, PDIP mencatat kemenangan paling banyak. Menurutnya, dari refleksi terhadap prosesnya, faktor yang utama adalah ketika seluruh calon kepala daerah bergotong royong dalam semangat yang sama dengan Tiga Pilar Partai.

Baca juga: Rahayu Saraswati Siap Tempur di Pilkada Tangsel

Disampaikan dia, mulai dari struktur partai, kader yang duduk di legislatif, dan kader yang duduk eksekutif.

"Sehingga di pileg dan pilpres, semuanya itu juga mampu memberikan kinerja baik dengan menangkan pileg dan pilpres bersamaan," ujar Hasto. []

Berita terkait
Tak Berubah, Anggaran Pilkada Surabaya Rp 101 M
Addendum NPHD Pilkada Surabaya dilakukan setelah adanya perubahan Permendagri. Disetujuinya NPHD, gaji PPK dan PPS yang tertunggak akan dibayar.
Tekad Gerindra Menguasai Tiga Pilkada di Yogyakarta
Gerindra bertekad menguasai tiga pilkada di DIY; yakni Sleman, Bantul dan Gunungkidul. Begini strateginya.
PDIP - Gerindra Koalisi Maut di Pilkada Tangsel
Koalisi PDIP - Gerindra resmi mengusung nama Muhamad dan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo di Pilkada Tangerang Selatan.
0
Mendagri Lantik Tomsi Tohir sebagai Irjen Kemendagri
Mendagri mengucapkan selamat datang, atas bergabungnya Tomsi Tohir menjadi bagian keluarga besar Kemendagri.