Jakarta - Anggota Komisi IX DPR F-PDIP Muchamad Nabil Haroen berharap tenaga kerja Indonesia (TKI) yang baru saja pulang ke Tanah Air imbas pandemi virus corona dapat mengikuti Kartu Prakerja, program andalan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di masa kampanye Pemilihan Presiden 2019.
Pria yang akrab disapa Gus Nabil itu mengatakan pemulangan TKI ke Tanah Air sudah diprediksi sejak lama. Melihat kondisi ekonomi masyarakat imbas pandemi Covid-19, negara perlu melakukan penyesuaian dengan memasukan TKI ke program tersebut.
"Gelombang besar pulangnya ribuan TKI dari beberapa negara sudah diprediksi sebelumnya. Ini memang situasi sulit, mengingat banyak TKI yang tidak bisa bekerja di beberapa negara karena Covid-19. Bahkan, mereka kesulitan akses bahan pangan dan keuangan. Opsi kembali ke Tanah Air merupakan pilihan terakhir yang rasional, meski tidak mudah karena harus banyak penyesuaian," kata Gus Nabil melalui keterangannnya, Kamis, 14 Mei 2020.
Penggunaan kartu prakerja merupakan hak dari semua warga negara, tidak terkecuali para TKI.
Gus Nabil mengatakan pemerintah telah melalukan langkah awal penyelamatan dengan serius menerima para TKI yang baru saja pulang dari berbagai negara.
"Pemerintah telah bekerja keras dengan melakukan rapid tes di bandara dan pelabuhan yang menjadi titik masuk kepulangan para TKI. pemerintah juga menyiapkan aplikasi #PeduliLindungi untuk memantau perkembangan kesehatan masing-masing TKI yang baru pulang dari luar negeri," ujarnya.
Gus Nabil menegaskan siapa saja yang terdaftar sebagai warga negara Indonesia berhak untuk mengikuti program andalan Jokowi tersebut, termasuk TKI yang baru tiba di Tanah Air. Kendati demikian, para WNI itu juga harus mematuhi, serta mengikuti prosedur perekrutan Kartu Prakerja.
"Penggunaan kartu prakerja merupakan hak dari semua warga negara, tidak terkecuali para TKI. Jadi, mereka juga harus mendapat hak yang sama, dengan kemudahan akses kartu prakerja. Dana besar dari pemerintah harus menjangkau para TKI yang pulang ke Tanah Air. Mereka juga butuh bantuan, tapi memang harus sesuai prosedur," kata dia.
Selanjutnya, dia juga meminta agar pemerintah melalui kementrian dan instansi terkait mendorong para TKI itu memanfaatkan kreatifitas untuk memberi nilai lebih di desa masing-masing.
"Pengembangan keahlian dan cluster kerja. Sebagian dari mereka punya keahlian, dana simpanan dan jaringan. Inilah yang harus didorong agar berkembang di desa. Dengan demikian, para TKI dan pekerja migran dapat meningkatkan dinamika desa, bukan hanya bertahan hidup di desanya," ucap Gus Nabil.