PDIP Maafkan Pembakar Bendera dengan Syarat

Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah menyatakan akan memaafkan siapa pun pelaku pembakaran bendera PDI Perjuangan namun ada syaratnya.
Massa penolak RUU HIP membakar bendera PDIP di depan gedung DPR/MPR. (foto: tangkapan layar Twitter).

Jakarta - Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah menyatakan akan memaafkan siapa pun pelaku pembakaran bendera PDI Perjuangan saat massa aksi penolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) berdemostrasi di area MPR/DPR, Jakarta, 24 Juni 2020. Namun, ia meminta agar pelaku berani mengakui kesalahannya karena telah menuduh serta memfitnah PDIP.

"Sebagai bangsa yang menganut paham kekeluargaan, kami akan membuka pintu maaf apabila oknum-oknum yang telah membakar bendera partai kami dan memfitnah Ketua Umum PDI Perjuangan, (kalau) punya niat baik untuk mengakui kekeliruannya dan kesalahannya," kata Basarah dalam pernyataan tertulis yang diterima Tagar, Jumat, 26 Juni 2020.

Meski begitu, ia mengaku kecewa dengan pihak yang menuduh partainya sebagai partai komunis. Terlebih, insiden pembakaran bendera PDIP menurut dia merupakan tindakan yang amat tidak terpuji.

Baca juga: Bendera PDIP Dibakar, Waktunya Partai Introspeksi

"Sebagai partai politik yang sah dan mendapatkan mandat rakyat terbesar dalam dua kali pemilu 2014 dan 2019 merasa kecewa dan diperlakukan dengan tidak adil serta tidak berperikemanusiaan atas insiden pembakaran bendera partai. Berbagai fitnah kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri serta menuduh PDI perjuangan sebagai partai komunis," ucap Ahmad Basarah.

Wakil Ketua MPR itu menuturkan, PDI Perjuangan sebagai partai yang ada di negara demokrasi, mewajarkan apabila terjadi perbedaan pendapat dan pandangan. Namun, jika ada kritik terkait RUU HIP, bukan berarti harus memfitnah partainya dengan tudingan yang tidak-tidak.

"Sebagai partai politik kami telah difitnah dan diperlakukan tidak berperikemanusiaan serta berusaha memancing emosi massa keluarga besar PDI Perjuangan seluruh Indonesia, namun Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Megawati Soekarnoputri telah merespons dengan cara yang tegas namun arif bijaksana dengan mengeluarkan Perintah Harian kepada segenap kader-kader PDI Perjuangan di seluruh Indonesia," ujar Basarah.

Ahmad BasarahJuru Bicara Tim Kampanye Nasional pasangan calon nomor urut satu (01) Joko Widodo-Ma'ruf Amin Ahmad Basarah. (Foto: Tagar/Nuranisa Hamdan Ningsih)

Sebagai bangsa yang menganut paham kekeluargaan, kami akan membuka pintu maaf.

Baca juga: Pengamat Khawatir Pertikaian Sengit PDIP Vs PA 212

"Bu Mega telah mengingatkan segenap kader PDI Perjuangan untuk memegang teguh Pancasila sebagai suluh perjuangan dalam menghadapi setiap ancaman dan masalah kebangsaan yang muncul," ucapnya menambahkan.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengeluarkan surat perintah harian kepada kadernya di seluruh Indonesia, pascadugaan pembakaran bendera partai berlogo kepala banteng moncong putih itu oleh sekelompok massa penolak RUU HIP.

"Ya benar, ibu ketua umum (Megawati) mengeluarkan surat perintah harian," kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis, 25 Juni 2020.

Surat yang ditandatangani Megawati itu berisikan agar kader PDIP di seluruh Indonesia untuk siap siaga namun tetap mengedepankan proses hukum terhadap kasus pembakaran bendera partai.

Teranyar, Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman menilai kondisi saat ini sudah siaga I bagi aliansi nasional anti komunis (Anak NKRI) pascakejadian pembakaran bendera PDI Perjuangan saat aksi demonstrasi penolakan RUU HIP di depan Gedung MPR/DPR, Jakarta, 24 Juni 2020.

Munarman mengimbau kepada seluruh komponen Anak NKRI termasuk pemuda, pemudi, dan seluruh laskar yang bernaung di setiap organisasi kemasyarakatan jangan pernah gentar dan ragu.

"Kumandangkan jihad qital apabila serangan dilakukan oleh kaum komunis Trisila dan Ekasila. Sosialisasikan terus ciri komunis Trisila dan Ekasila ke seluruh pelosok daerah agar segenap rakyat Indonesia tahu dan waspada. Jangan pernah gentar dan ragu," kata Munarman kepada Tagar, Jumat, 26 Juni 2020. []

Berita terkait
Bakar Bendera PDIP, Polisi Akan Periksa Saksi
Kepala Divisi Humas Kepolisian RI Irjen Argo Yuwono mengatakan pihaknya akan menyelidiki aksi pembakaran bendera PDIP dengan memeriksa saksi.
Didemo PA 212, PDIP Usul RUU HIP Diubah jadi RUU PIP
Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah menjelaskan pandangan partainya mengenai pembahasan RUU HIP namanya bisa diubah menjadi RUU PIP.
PDIP Dianggap Partai Komunis, Ahmad Basarah: Fitnah
Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah menyatakan tidak terima atas tuduhan yang dilontarkan organisasi keagamaan kepada PDIP partai komunis.