PDIP Dianggap Partai Komunis, Ahmad Basarah: Fitnah

Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah menyatakan tidak terima atas tuduhan yang dilontarkan organisasi keagamaan kepada PDIP partai komunis.
Wakil Ketua MPR dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Ahmad Basarah ditemui di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta, Kamis, 17 Oktober 2019. (Foto: Antara/Fathur Rochman)

Jakarta - Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah menyatakan tidak terima atas tuduhan yang dilontarkan organisasi keagamaan kepada partai berlogo kepala banteng moncong putih itu sebagai partai komunis. Oleh sebab itu ia menyebut fitnah akan berbuntut panjang dan dapat membuat retak persatuan bangsa.

Basarah kembali mengemukakan kekecewaannya terhadap pihak-pihak yang menuduh partainya sebagai partai komunis gaya baru. Terlebih, insiden pembakaran bendera PDIP, menurut dia, merupakan tindakan yang tidak terpuji.

Sebagai partai politik kami telah difitnah dan diperlakukan tidak berperikemanusiaan serta berusaha memancing emosi massa keluarga besar PDI Perjuangan seluruh Indonesia.

"Sebagai partai politik yang sah dan mendapatkan mandat rakyat terbesar dalam dua kali pemilu 2014 dan 2019, merasa kecewa dan diperlakukan dengan tidak adil, serta tidak berperikemanusiaan atas insiden pembakaran bendera partai. Berbagai fitnah kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri serta menuduh PDI Perjuangan sebagai partai komunis," kata Ahmad Basarah melalui pernyataan tertulis yang diterima Tagar, Jumat, 26 Juni 2020.

Baca juga: Imbas Bakar Bendera PDIP, FPI Siaga I Jihad Qital

Oleh sebab itu perlu dia tegaskan, PDI Perjuangan sebagai partai yang ada di negara demokrasi, mewajarkan bila terjadi perbedaan pendapat dan pandangan di tiap warga negara. Namun, ia menyesalkan jika ada pihak-pihak yang mengkritik Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) bukan berarti harus melontarkan fitnah keji terhadap partainya.

"Sebagai sebuah rahmat, apalagi dalam sebuah pembahasan Rancangan Undang-Undang adalah suatu hal yang wajar terjadi karena regulasi kita juga telah mengatur adanya hak dan kewajiban elemen masyarakat luas untuk memberikan kritik, saran, dan perbaikan atas sebuah RUU, termasuk dalam RUU HIP," ucapnya.

Wakil Ketua MPR ini juga mengatakan partainya menjaga amanah dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk tidak terpancing provokasi. Selain itu, kata dia, putri sang Proklamator itu juga berpesan untuk kuat menjaga Pancasila.

"Sebagai partai politik kami telah difitnah dan diperlakukan tidak berperikemanusiaan serta berusaha memancing emosi massa keluarga besar PDI Perjuangan seluruh Indonesia, namun Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri telah merespons dengan cara yang tegas namun arif bijaksana, dengan mengeluarkan Perintah Harian kepada segenap kader-kader PDI Perjuangan di seluruh Indonesia," ujarnya.

Baca juga: Sulit Dipidana, Bendera PDIP Tak Termasuk Lambang Negara

"Bu Mega telah mengingatkan segenap kader PDI Perjuangan untuk memegang teguh Pancasila sebagai suluh perjuangan dalam menghadapi setiap ancaman dan masalah kebangsaan yang muncul," ucap Basarah melanjutkan.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengeluarkan surat perintah harian kepada kadernya di seluruh Indonesia, pascadugaan pembakaran bendera partai berlogo kepala banteng moncong putih itu oleh sekelompok massa penolak RUU HIP yang berdemonstrasi di depan Gedung MPR/DPR, Jakarta, Rabu, 24 Juni 2020.

"Ya benar, ibu ketua umum (Megawati) mengeluarkan surat perintah harian," kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis, 25 Juni 2020.

Surat yang ditandatangani Megawati itu berisikan agar kader PDIP di seluruh Indonesia untuk siap siaga namun tetap mengedepankan proses hukum terhadap kasus pembakaran bendera partai.

Teranyar, Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman menilai kondisi saat ini sudah siaga I bagi aliansi nasional anti komunis (Anak NKRI) pascakejadian pembakaran bendera PDI Perjuangan saat aksi demonstrasi penolakan RUU HIP di depan Gedung MPR/DPR, Jakarta, 24 Juni 2020.

Munarman mengimbau kepada seluruh komponen Anak NKRI termasuk pemuda, pemudi, dan seluruh laskar yang bernaung di setiap organisasi kemasyarakatan jangan pernah gentar dan ragu.

"Kumandangkan jihad qital apabila serangan dilakukan oleh kaum komunis Trisila dan Ekasila. Sosialisasikan terus ciri komunis Trisila dan Ekasila ke seluruh pelosok daerah agar segenap rakyat Indonesia tahu dan waspada. Jangan pernah gentar dan ragu," kata Munarman kepada Tagar, Jumat, 26 Juni 2020

Berita terkait
Bendera PDIP Dibakar, Waktunya Partai Introspeksi
Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti meminta pembakaran bendera PDI Perjuangan tak usah dipermasalahkan, bisa dijadikan introspeksi diri.
Pengamat Khawatir Pertikaian Sengit PDIP Vs PA 212
Pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta mengungkapkan kekhawatirannya akan potensi pertikaian sengit antara massa PDIP dengan PA 212.
Bendera Dibakar, Budiman: Bahaya Kader PDIP Bergerak
Budiman menegaskan PDI Perjuangan merupakan partai besar yang tidak mudah diprovokasi. Hal itu berkaitan dengan pembakaran bendera PDIP.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.