PBB Upayakan Gencatan Senjata Kemanusiaan di Ukraina

PBB akan segera menjajaki Moskow dan Kyiv kemungkinan pengaturan untuk sebuah gencatan senjata kemanusiaan di Ukraina
Sekjen PBB, Antonio Guterres, berikan pernyataan di samping Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen (tidak tampak dalam gambar), sebelum pertemuan mereka di markas Komisi Eropa di Brussels, Rabu, 23 Juni 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Markas PBB, New York, AS – Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, pada hari Senin, 28 Maret 2022, mengatakan kantornya akan segera menjajaki Moskow dan Kyiv kemungkinan pengaturan untuk sebuah gencatan senjata kemanusiaan di Ukraina.

“Mari kita perjelas: solusi atas tragedi kemanusiaan ini bukanlah kemanusiaan, ini bersifat politik,” kata Guterres kepada sejumlah wartawan di Markas Besar PBB di New York City, Amerika Serikat (AS).

“Oleh karena itu, saya menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera, agar memungkinkan kemajuan dalam negosiasi politik yang serius, yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan damai berdasarkan prinsip-prinsip Piagam PBB.”

Guterres menguraikan penghentian permusuhan akan memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan yang kritis sekaligus memungkinkan warga sipil untuk bergerak dengan aman – dua hal yang tidak mungkin terjadi di sebagian besar Ukraina selama berminggu-minggu.

“Langkah itu akan menyelamatkan nyawa, mencegah penderitaan, dan melindungi warga sipil,” kata Guterres lebih jauh.

anak anak pengungsi ukraina di berlinAnak-anak pengungsi Ukraina menunggu untuk menerima pelajaran sekolah di pusat penampungan pengungsi di Berlin, Jerman, 21 Maret 2022 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Kepala Bantuan PBB, Martin Griffiths, telah melakukan beberapa kontak dan Guterres mengatakan berharap akan mengunjungi Moskow dan Kyiv sesegera mungkin. “Saya sangat berharap akan ada niat baik dari semua pihak agar gencatan senjata ini terjadi,” Sekjen PBB itu menambahkan.

Dalam satu bulan perang, Rusia telah menyebabkan kerugian dan penderitaan yang mengerikan di Ukraina. Seluruh lingkungan warga telah dibom dan warga sipil meninggal, terluka dan mengungsi, sementara blokade dan pengepungan kota-kota utama mengakibatkan kekurangan makanan dan air minum, pemadaman listrik, kekurangan bahan bakar dan kesulitan lainnya bagi jutaan warga (mg/jm)/voaindonesia.com. []

Latar Belakang Konflik Ukraina dan Invasi Rusia ke Donbas

Reaksi Dunia Atas Tindakan Rusia Terhadap Ukraina

Warga Ukraina di Perantauan Kembali ke Tanah Air untuk Bela Negara

Paus Fransiskus Kecam Keras Perang di Ukraina

Berita terkait
Ukraina Jadi Negara Netral Demi Perjanjian Damai dengan Rusia
Presiden Ukraina mengatakan Ukraina siap jadi negara netral dan memenuhi syarat utama untuk mengakhiri perang dengan Rusia
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.