Maros - Tiga bakal pasang calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan menggelar deklarasi damai pemilihan kepala daerah yang aman dan damai. Kapolres Maros, AKBP Musa Tampubolon mengatakan kegiatan ini dilaksanakan sebagai awal dari pesta demokrasi lima tahunan ini.
“Kami ingin mengawali pesta demokrasi ini, dengan sejuk dan tidak ada sekat," kata Musa Tampubolon, Kamis, 10 September 2020.
Menurut Musa, saat ini potensi kerawanan Pilkada di Maros hanya terjadi di media sosial seperti unggahan saling cibir oleh sesama pendukung.
Kami ingin mengawali pesta demokrasi ini, dengan sejuk dan tidak ada sekat.
“Potensi kerawanan sejauh ini, hanya terpantau di media sosial saja. Oleh sebab itulah, kami telah bekerjasama dengan tim cyber Polda Sulsel untuk melakukan patroli dan semua akan kita petakan,” tambahnya.
Sementara itu, berkaitan dengan bisa munculnya klaster baru saat pendaftaran Paslon di KPU, Musa juga mewanti-wanti para kandidat untuk tidak lagi melakukan kegiatan apapun yang berpotensi mengumpulkan massa yang banyak. Sebab, hal itu akan berpeluang melanggar protokol kesehatan.
“Maros menjadi salah satu daerah di Indonesia yang mendapat sorotan lantaran saat pendaftaran dan deklarasi ditemukan banyak pelanggaran protokol kesehatan. Kedepannya diharapkan hal tersebut tidak terjadi, agar claster Pilkada tidak muncul di Maros,” ujarnya.
Para kandidat dan partai pendukung, usai deklarasi, membagi-bagikan masker gratis ke warga yang melintas di Jalan Nasrun Amrullah belakang kantor Bupati Maros.
Dalam kegiatan Deklarasi Damai juga disertai dengan penandatanganan perjanjian damai oleh ketiga pasang bakal calon yakni AS Chaidir Syam-Suhartina Bohari, Andi Harmil Mattotorang-Andi Ilham Nadjamuddin serta Tajerimin-Havid S Pasha. []