Pasien Positif Covid-19 Tanpa Gejala Cukup Isolasi Mandiri

Berdasarkan data Kemenkes per Sabtu, 5 Februari 2022, kasus harian konfirmasi positif di Indonesia tercatat sebanyak 33.729
Isolasi Mandiri. (Foto: Tagar/Ruber)

Jakarta – Konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia terus mengalami kenaikan. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per Sabtu, 5 Februari 2022, kasus harian konfirmasi positif di Indonesia tercatat sebanyak 33.729.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan varian Omicron memiliki karakteristik tingkat penularan yang sangat cepat jika dibandingkan dengan varian Alpha, Beta, dan Delta. Namun, jika dilihat dari gejala lebih ringan dan tingkat kesembuhan juga sangat tinggi. Oleh karena itu, ia mengimbau pasien konfirmasi Omicron tanpa gejala atau gejala ringan untuk melakukan isolasi mandiri (Isoman) di rumah.

“Pasien yang masuk rumah sakit, 85 persen sudah sembuh, sedangkan yang kasusnya berat, kritis hingga membutuhkan oksigen sekitar 8 persen,” ujar Nadia, dikutip dari laman resmi Kemenkes, Minggu, 6 Februari 2022.

Nadia menyampaikan, bagi pasien isoman selama saturasi di atas 95 persen ke atas tidak perlu khawatir dan jika ada gejala seperti batuk, flu, demam segera konsultasi melalui telemedisin atau puskesmas setempat.

telemedisin kemenkesAlur telemedisin kasus Omicron (Sumber: setkab.go.id/isoman.kemkes.go.id)

Dalam Keputusan Menteri Kesehatan (Kemenkes) Nomor HK.01.07/MENKES/4641/2021 tentang Panduan Pelaksanaan Pemeriksaan, Pelacakan, Karantina, dan Isolasi dalam Rangka Percepatan Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 terdapat lima derajat gejala COVID-19, yaitu:

Pertama, pasien tanpa gejala atau asimtomatis yaitu tidak ditemukan gejala klinis.

Kedua, pasien gejala ringan, yaitu pasien dengan gejala tanpa ada bukti pneumonia virus atau tanpa hipoksia, frekuensi napas 12-20 kali per menit, dan saturasi oksigen di atas 95%.

Gejala umum yang muncul seperti demam, batuk, kelelahan, kehilangan nafsu makan, napas pendek, mialgia dan nyeri tulang. Gejala tidak spesifik lainnya seperti sakit tenggorokan, kongesti hidung, sakit kepala, diare, mual dan muntah, hilang penciuman (anosmia) atau hilang pengecapan (ageusia).

Ketiga, pasien gejala sedang, dengan tanda klinis pneumonia seperti demam, batuk, sesak, napas cepat tanpa tanda pneumonia berat, dengan saturasi oksigen 93 persen .

Keempat, pasien gejala berat, dengan tanda klinis pneumonia seperti demam, batuk, sesak, napas cepat, dan ditambah satu dari: frekuensi napas di atas 30 kali per menit, distres pernapasan berat, atau saturasi oksigen di bawah 93 persen.

tenaga kesehatan cek isolasi di pastoral samadiTenaga kesehatan mengecek kondisi pasien isolasi mandiri di Pusat Pastoral Samadi, Jakarta Timur (Foto: abc.net.au/indonesian – Reuters/Ajeng Dinar Ulfiana)

Kelima, pasien kritis yaitu pasien dengan gejala gagal nafas, komplikasi infeksi, atau kegagalan multiorgan.

Dalam penanganan varian Omicron, rumah sakit diprioritaskan untuk pasien dengan gejala sedang, berat, kritis, dan membutuhkan oksigen.

“Melihat kasus Omicron yang kian bertambah, masyarakat tetap waspada jangan sampai lengah. Tetap disiplin protokol kesehatan memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, hindari kerumunan, dan kurangi mobilitas,” ujarnya (Humas Kemenkes/UN)/setkab.go.id. []

Kasus Omicron Covid-19 di Indonesia Masih Termasuk Rendah

Menkes Terbitkan SE Tentang Pencegahan Omicron di Indonesia

Strategi Indonesia Antisipasi Varian Omicron

Puncak Omicron di Indonesia Diprediksi pada Februari-Maret 2022

Berita terkait
Prosedur Layanan Telemedisin Bagi Pasien Isolasi Mandiri Omicron
Pemerintah melalui Kemenkes sediakan layanan telemedisin Isoman (Isolasi Mandiri) bagi pasien terkonfirmasi Covid-19 varian Omicron
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.