Banda Aceh - Pasien virus corona atau Covid-19 di Aceh bertambah sebanyak 21 kasus pada Minggu, 2 Agustus 2020. Sehingga, total pasien positif Covid-19 di Tanah Tencong menjadi 431 orang.
Hal tersebut berdasarkan data yang diupdate di website Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, Minggu, 2 Agustus 2020 pukul 15.00 WIB.
Data tersebut juga menyebutkan, 21 pasien tambahan itu tersebar di sejumlah kabupaten/kota di Aceh. Rinciannya adalah Aceh Tamiang 10 orang, Nagan Raya 5 orang, Abdya 3 orang, Aceh Selatan, Aceh Besar dan Bireuen masing-masing 1 orang.
Sebagian pasien infeksi virus corona terpaksa dialihkan perawatannya di Asrama Haji, Banda Aceh.
Dari 431 pasien, sebanyak 322 orang masih dirawat atau isolasi, 94 orang sudah sembuh dan 15 orang meninggal dunia. Sedangkan PDP sebanyak 142 orang dan ODP 2345 orang.
Sementara, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani hingga Minggu, 2 Agustus 2020 pukul 20.00 WIB, belum merilis secara resmi pasien Covid-19 per hari ini.
Sebelumnya, Saifullah mengatakan, virus corona nyata dan korbannya sudah di depan mata, baik yang sembuh, sedang dirawat, maupun meninggal dunia. Covid-19 bukan hoaks dan korbannya dari semua umur dan unsur.
Baca juga: Ulama Aceh: Jangan Anggap Sepele Covid-19
Bahkan, kata Saifullah ada puskesmas dan rumah sakit yang terpaksa tutup sementara karena petugasnya terinfeksi virus corona. Ruang perawatan pasien Covid-19 di Respiratory Intensive Care Unit (RICU) dan Poliklinik Penyakit Infeksi New Emergeng and Reemerging (Pinere) RSUZA Banda Aceh, dilaporkan juga sudah penuh.
"Dan sebagian pasien infeksi virus corona terpaksa dialihkan perawatannya di Asrama Haji, Banda Aceh," tutur Saifullah.
Dia juga berharap bupati/wali kota dapat mempersiapkan rumah sakit umum daerah sebagai tempat perawatan maupun isolasi OTG positif Covid-19, namun tidak perlu dirawat. Seperti yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen dan Gayo Lues.
Baca juga: Positif Covid-19 di Aceh Capai 410 Kasus
Kata Saifullah, Pemkab Bireuen memiliki tempat isolasi khusus tersebut di Cot Batee Gelungku. Begitu juga Pemkab Gayo Lues yang memanfaatkan Balai Latihan Kerja (BTK).
“Apabila semua OTG Covid-19 dirujuk untuk isolasi di Banda Aceh tidak akan cukup tempat, dan sangat tidak efisien,” ujar Saifullah. []