Pasar Beringharjo Yogyakarta Sisi Timur Diliburkan

Pasar Beringharjo Yogyakarta sisi timur diliburkan untuk keperluan disinfektasi. Pasalnya di lokasi tersebut ada pedagang yang positif C-19
Pasar Beringharjo Yogyakarta (Foto: Istimewa)

Yogyakarta - Penyebaran Covid-19 di Kota Yogyakarta makin meluas. Terkini satu pedagang di Pasar Beringharjo yang berada kawasan Malioboro yang terkonfirmasi positif C-19 atau Covid-19.

Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, rencananya Selasa, 15 September 2020 Pasar Beringharjo sisi timur akan dilakukan semprotan disinfektan sehingga seluruh aktivitas akan diliburkan. Sisi timur tersebut merupakan lokasi para pedagang kebutuhan pokok. "Yang diliburkan hanya yang ada di sisi timur karena Pasar Beringharjo ada banyak tempat dan terpisah gedungnya," katanya, Senin, 14 September 2020.

Menurut dia, hal tersebut dilakukan karena sudah ditemukan satu kasus positif pada salah satu pasar tradisional terbesar di Kota Pelajar ini. Senin siang sudah dilakukan tracing terhadap 18 pedagang di mana belasan pedagang ini berdekatan dan kontak erat dengan pedagang nangka muda yang terpapar Covid-19.

Baca Juga:

Heroe mengaku untuk swab test terhadap 18 pedagang tersebut belum melakukannya. "Tracing itu kan utk menentukan siapa saja yang bisa masuk kategori kontak erat dan yang akan di swab. Jadi secepatnya nanti akan kami swab setelah hasil tracingnya ada," tuturnya.

Yang diliburkan hanya yang ada di sisi timur karena Pasar Beringharjo ada banyak tempat dan terpisah gedungnya.

Wakil Wali Kota Yogyakarta ini mengungkapkan, pedagang gori yang positif tersebut dari hasil pemeriksaan memiliki gejala batuk. Lalu akhir Agustus 2020 diminta istirahat di rumah. Kemudian melakukan rapid test dengan hasil reaktif serta langsung di-swab dan hasilnya positif. "Dan semalam diinformasikan ke Disperindag. Tadi sekitar lapaknya didisinfektasi," imbuh dia.

Update Corona di Malioboro

Adapun untuk kasus corona di Malioboro, Heroe mengakui adanya penambahan enam kasus positif. Kasus positif tersebut muncul dari hasil kontak erat dengan pedagang tas dan dompet di awal kasus pedagang Malioboro. Saat ini, tracing masih dilakukan, dengan meluaskan wilayah tracing, semua dilakukan untuk pengambilan keputusan lebih lanjut.

"Perluasan tracing yang dilakukan adalah swab dilakukan disamping dengan kontak erat kasus positif, juga beberapa pedagang yang tidak kontak erat sebagai sampel dari utara sampai selatan. Teknisnya berapa, Dinkes yang menghitungnya. Tapi di Malioboro akan banyak di lakukan sampel swab," jelasnya.

Baca Juga:

Heroe pun mengaku tak ingin membicarakan skenario terburuk dengan adanya penambahan kasus positif di Malioboro. Bahkan dia memastikan para pedagang bisa tetap berdagang di kawasan favorit wisatawan itu kecuali pedagang yang berada di ruas jalan yang pedagangnya terkonfirmasi positif corona.

"Jangan bicara skenario terburuk. Kalau kami ambil keputusan karena ada data yang mendukung dan ada pendapat ahli yang bisa menjelaskan, baru kami ambil keputusan. Sementara ruas kawasan yang pedagangnya positif maka diliburkan untuk keperluan tracing dan swab," ungkap Heroe.[]

Berita terkait
Pasar Cebongan Sleman Jadi Klaster Baru C-19
Pemkab Sleman menyebut Pasar Cebongan menjadi klaster baru penularan corona. Pasar tersebut bakal ditutup 15 September sampai tiga hari ke depan.
Perlu Penataan Lapak PKL Malioboro Yogyakarta
Pemda DIY meminta agar ada penataan PKL di Malioboro Yogyakarta menyusul satu PKL meninggal karena terpapar corona.
Aktivitas Beringharjo Yogyakarta saat Wabah Corona
Aktivitas Pasar Beringharjo Yogyakarta sepi sejak virus Corona. Pedagang memilih beraktivitas lain untuk mengusir suntuk dan sedih.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.