Papua Mencekam, KKB Tembak Mati Warga Sipil

Kondisi Papua kian mencekam setelah 2 tewas ditembak kelompok kriminal bersenjata pada Kamis, 26 September, teranyar warga sipil tewas di Ilaga.
Salah satu korban saat dibawa ke RSUD Mimika menggunakan Ambulance, Jumat 27 September 2019. (Foto: Tagar/Istimewa)

Jayapura - Kelompok kriminal bersenjata (KKB) kembali berulah. Mereka menembak seorang warga sipil di Ilaga ibukota Kabupaten Puncak, Papua, pada Sabtu, 28 September 2019, sekitar pukul 12.30 WIT.

Berdasarkan informasi yang Tagar himpun, penembakan terjadi di depan kios ojong yang terletak di kawasan Bandara Ilaga. Korban yang diketahui bernama Syahrudin tewas di tempat.

Kapala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Musthofa Kamal ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp membenarkan aksi penembakan tersebut. 

Kejadian hari ini seperti pembunuh berdarah dingin. Ini pun menjadi perhatian nasional.

“Iya (benar), saya masih (ada rapat) di Kantor Gubernur,” ucapnya singkat.

Sementara itu Kapolres Puncak Jaya Ajun Komisaris Besar Pol Ari Purwanto saat dihubungi Tagar pada Sabtu sore, 28 September 2019 dari Jayapura, juga membenarkan berulangnya tindak kekerasan oleh KKB di Bumi Cenderawasih. 

“Iya, benar,” kata dia Sabtu sore.

Namun Ari Purwanto belum dapat memberikan keterangan secara rinci berkaitan dengan kronologi penembakan. 

Dia hanya menjelaskan, dengan bantuan TNI, saat ini pihaknya tengah melakukan penanganan terhadap korban, sekaligus memberikan rasa aman bagi warga di sekitar lokasi kejadian.

Respons Bupati Puncak

Bupati Puncak, Papua, Willem WandikBupati Puncak, Papua, Willem Wandik. (Foto: Tagar/Paul Tambunan).

Secara terpisah, Bupati Puncak Willem Wandik mengaku sudah mendapatkan laporan kejadian penembakan. Dia mengatakan situasi di Ilaga saat ini mencekam. Wandik mengimbau kepada warga Ilaga untuk tidak ke luar rumah dan tetap waspada menjaga keselamatan diri.

“Saya sangat sesalkan ulah mereka (KKB). Kejadian hari ini seperti pembunuh berdarah dingin. Ini pun menjadi perhatian nasional,” kata Bupati Wandik di Yogyakarta saat dihubungi Tagar melalui sambungan telepon Sabtu sore WIT.

Menurut Wandik, akibat penembakan itu, sebagian besar warga Ilaga memilih mengungsi ke Timika

“Mereka ketakutan setelah penembakan, ditambah lagi isu yang berkembang seperti kerusuhan di daerah lain,” tuturnya.

Sebelumnya, anggota KKB juga menembak dua orang tukang ojek saat melintas di dekat jembatan gantung Muara, Kampung Amungi, Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak, pada Kamis, 26 September, pukul 12.53 WIT.

Identitas kedua korban yakni La Ode Alwi, 34 tahun dan Sattiar alias Midun, 25 tahun. Jenazah keduanya saat ini telah diterbangkan ke kampung halamannya di Makassar, pada Jumat, 27 September 2019.

Satuan tugas penegakan hukum (Satgas Gakkum) gabungan TNI-Polri hingga kini masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku penembakan.

“Pimpinannya di Puncak (bernama) Militer Murib. Namun kami belum bisa pastikan kelompok mana yang melakukan penembakan karena informasi yang kami dapat, beberapa kelompok saat ini berkumpul di Puncak, ada dari KKB Puncak Jaya, Lanny Jaya, dan Kali Kopi,” kata Kapolres Ari Purwanto. []

Berita terkait
Dinkes Mendata Pasien Kerusuhan Anarki di Wamena-Papua
Dinkes Provinsi Papua belum bisa memastikan berapa banyak jumlah pasien yang terluka akibat aksi demonstrasi yang anarki di Wamena dan Jayapura.
Black Box Rimbun Air yang Jatuh di Papua Ditemukan
Kotak hitam pesawat Rimbun Air milik PT. Carpidem Aviansi Mandiri yang jatuh di Papua ditemukan.
Trauma Wamena, Perantau Minang di Papua Ingin Pulang
Lima ratus perantau Minang di Papua trauma dengan kerusuhan Wamena, ingin pulang ke kampung halaman.