Trauma Wamena, Perantau Minang di Papua Ingin Pulang

Lima ratus perantau Minang di Papua trauma dengan kerusuhan Wamena, ingin pulang ke kampung halaman.
Jenazah Novriani dan Ibnu Rizal usai disalatkan di Masjid Ainul Yakin, Nagari Taluak Sakato, Batang Kapas, Pesisir Selatan, Kamis, 26 September 2019. (Foto: Tagar/Teddy Setiawan)

Pesisir Selatan - Ketua Umum Ikatan Keluarga Minang (IKM), Zulhendri Sikumbang, mengatakan banyak perantau Minang di Papua trauma dengan kerusuhan Wamena, ingin pulang ke kampung halaman. 

Trauma karena 11 warga Pesisir Selatan menjadi korban dalam kerusuhan tersebut. Mereka tidak tahan dengan kondisi terkini, takut akan keselamatan diri masing-masing.

"Ada sekitar 500 orang ingin pulang. Itu hasil dari koordinasi kami dengan IKM Jayawijaya," ujar Zulhendri melalui sambungan telepon kepada Tagar, Kamis, 26 September 2019.

Sebelumnya, 11 perantau asal Pesisir Selatan menjadi korban kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Senin, 23 September 2019.

Ada sekitar 500 orang ingin pulang.

Dari 11 korban itu, 10 di antaranya meninggal dunia, dua orang lain dalam keadaan kritis dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Jayawijaya.

Zulhendri mengatakan para perantau menyatakan tidak nyaman lagi, tak ada kepastian keamanan.

Rumah yang selama ini menjadi tempat bernaung telah hangus. Harta benda tiada. Toko yang dijadikan tumpuan perekonomian tidak ada lagi.

Perantau juga tidak bisa berlama-lama berada di pengungsian. 

"Sebab cuaca di sana sangat dingin. Mereka merasa kasihan kepada anak-anak dan perempuan yang di pengunsian," kata Zulhendri.

Saat ini, semua kebutuhan sehari-hari dan keamanan para perantau Minang di Wamena ditanggung Pemerintah Kabupaten Jayawijaya. Mereka menyarankan perantau mengurungkan niat pulang kampung.

Sementara, para perantau kini tengah menunggu hasil koordinasi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Papua.

Sebab, berdasarkan pendataan, terdapat 981 perantau Minang di Papua, dari lima kabupaten atau kota di Sumatera Barat. Dari angka itu, 500 orang ada di Wamena.

"Kelima daerah itu adalah Kabupaten Pesisir Selatan, Bukit Tinggi, Kota Padang, Pariaman, dan Agam. Tetapi perantau yang paling banyak itu dari Pessel," tutur Zulhendri. []

Berita terkait
Luka Wamena di Pesisir Selatan
Isak tangis masyarakat Pesisir Selatan menyambut 10 jenazah korban kerusuhan Wamena, Papua.
Kronologi Jenazah dari Wamena ke Pesisir Selatan
Pemulangan jenazah dari daerah rawan konflik Wamena, Papua, bukan perkara mudah. Berikut kronologi menuju Pesisir Selatan.
8 Jenazah Korban Wamena Diterbangkan ke Pesisir Selatan
Delapan jenazah perantau Pesisir Selatan, korban kerusuhan Wamena, Papua, diterbangkan ke kampung halaman, Rabu, 25 September 2019.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.