Sorong - Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD), Satuan Tugas Yonarmed 13 Kostrad, Komando Distrik Militer (Kodim) 1802, aparat kepolisian Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat serta masyarakat Kota Sorong, Provinsi Papua Barat melakukan kerja bakti bersama.
Mereka membersihkan puing-puing bekas kericuhan massa yang menolak rasialisme di 10 titik Sorong menunjukan bahwa situasi keamanan di Sorong telah kondusif.
Selain itu, menurut Komandan Satuan Tugas Mayor Arm Micha Arruan kegiatan membersihkan puing-puing bekas kericuhan massa ini betujuan agar aparat keamanan dari TNI dan Polisi mampu bersinergi dengan masyarakat.
"Dengan demikian TNI tetap dicintai oleh rakyat sebagai ksatria pembela tanah air dan rakyat," ucap dia.
Kegiatan kerja bakti membersihkan puing-puing bekas kericuhan massa yang menolak rasialiseme ini pun mendapat apresiasi dari warga Sorong, salah satunya Anna.
Warga Jalan Alteri ini menilai kegiatan membersihkan puing-puing bekas kericuhan massa yang menolak rasialiseme yang dilakukan masyarakat dan TNI menunjukan bahwa kedua unsur tersebut setuju untuk menjaga persatuan bangsa.
"Kegiatan ini guna menunjukkan bahwa warga bersama TNI bersatu menjaga keamanan demi keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia," ucapnya. []