Pengakuan Pemuda Pancasila DIY Terkait Bentrok di Bantul

Majelis Pimpinan Wilayah (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Daerah Istimewa Yogyakarta angkat suara terkait peristiwa bentrok.
Tangkapan layar dari postingan video yang diunggah oleh akun twitter @primahapsari. (Tagar/Twitter)

Jakarta - Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila (PP) Daerah Istimewa Yogyakarta angkat suara terkait peristiwa bentrok yang melibatkan sejumlah anggotanya dengan ormas Front Jihad Islam (FJI) di Kasihan, Bantul, Minggu 4 Oktober 2020.

Ketua MPW Pemuda Pancasila Faried Jayen Soepardjan mengklaim FJI yang menyerang terlebih dahulu sehingga dua anggota PP luka parah di bagian kepala. Dalam insiden ini, Ketua FJI Abdurrohman juga terluka.

Masalah itu sebenarnya tidak ada kaitannya dengan organisasi, karena dua orang ini bertetangga satu kampung dan itu masalah pribadi. Informasi yang saya dapat pemicu awalnya masalah lomba futsal,

Menurutnya, peristiwa itu bermula ketika anggota Komando Inti (Koti) PP (Pemuda Pancasila) bernama Yusuf dan Fendy memiliki masalah pribadi dengan Ketua FJI Aburrohman. Pemicu awalnya masalah lomba sepak bola futsal.

“Masalah itu sebenarnya tidak ada kaitannya dengan organisasi, karena dua orang ini bertetangga satu kampung dan itu masalah pribadi. Informasi yang saya dapat pemicu awalnya masalah lomba futsal,” kata Jayen.

Lalu dua anggota yang terlibat masalah tersebut kemudian ditemani beberapa anggota Koti PP lainnya. Namun saat mediasi akan berjalan justru ada massa bersenjata tajam yang mengatasnamakan FJI melakukan penyerangan.

“Jadi anggota Koti lainnya mendampingi di Polsek, saat menunggu pihak lain yang akan dimediasi, datang massa melakukan penyerangan. Jadi saya tegaskan anggota kami tidak menyerang markas FJI, anggota kami hanya mempertahankan diri ketika diserang. Ada dua anggota kami yang terluka kena bacok bagian kepala,”jelas Jayen.

Tiga anggota PP yang luka dan bentrok berdarah itu antara lain Natal alias Bendol, warga Mergangsan, Kota Jogja, dan Amir Bekti alias Cethul warga, Tegalrejo, Kota Jogja. Keduanya mengalami luka parah di bagian kepala. Selain itu ada satu lagi orang bernama Eko yang mengalami luka bengkak di tangan.

Jayen juga mengklarifikasi beredarnya video di medsos yang berisi perdamaian antara Ketua FJI dan Doni Bimo Saptoto yang mengatasnamakan Pemuda Pancasila itu tidak benar. “Doni Bimo Saptoto saat ini bukan lagi Ketua Pemuda Pancasila Bantul, karena sudah lama diturunkan. Saat ini kepengurusan PP Bantul dipegang Antariksa,” ucapnya.

Ia juga mengaku pihaknya akan melaporkan kasus tersebut ke Polda DIY karena anggotanya yang diserang dan mengalami luka parah. Jayen pun mempersilakan kepolisian memproses anggotanya yang menjadi pemicu awal bentrok karena persoalan ini timbul bukan antar ormas, melainkan masalah pribadi.

“Kami akan lapor Polda DIY agar masalahnya terang, kami ingin membuka kejadian sebenarnya, agar tidak ada fitnah, kami tidak ingin ada yang memutarbalikkan fakta,” ujar Jayen. []

Baca juga:

Berita terkait
Pendukung Trump Bentrok dengan Pendemo di Portland
Seorang pria ditembak mati di Oregon, ketika iring-iringan Presiden AS, Donald Trump terlibat bentrok dengan pendemo Black Lives Matter.
MPW Pemuda Pancasila DIY Curiga di Balik RUU HIP
MPW PP DIY curiga ada agenda terselubung dari par elite di balik RUU HIP. RUU ini berpotensi memecah belah bangsa.
Gatot Sudjito: Pemuda Harus Amalkan Nilai Pancasila
Gatot Sudjito mengingatkan pentingnya mengamalkan Pancasila sebagai benteng pembangunan politik bangsa.
0
PBB Serukan Taliban Batalkan Pembatasan Hak Perempuan
Dewan Keamanan (DK) PBB juga terus menekan otoritas Taliban untuk membatalkan pembatasan pada perempuan dan untuk menstabilkan negara