Pandemi Virus Corona, Harga Bawang Naik di Sibolga

Di tengah pandemi virus corona, harga sejumlah komoditas di Kota Sibolga, Sumatera Utara, saat ini mengalami kenaikan.
Pedagang Sayuran di Pasar Sibolga Nauli, Sumatera Utara, Kamis 9 April 2020. (Foto: Tagar/Dody Irwansyah)

Sibolga - Di tengah pandemi virus corona, harga sejumlah komoditas di Kota Sibolga, Sumatera Utara, saat ini mengalami kenaikan. Komoditas tersebut adalah bawang merah, dan bawang putih.

Kenaikan harga bumbu dapur primadona masyarakat ini bukan tanpa alasan, selain faktor ketersediaan pasokan dari daerah sentra produksi, wabah virus corona telah membuat aktivitas ekspor dan impor jadi terkendala.

Sejumlah pedagang di Pasar Sibolga Nauli mengungkapkan, bawang merah saat ini tembus di Rp 45.000 hingga Rp 46.000 per kilogram. Sedangkan bawang putih harganya Rp 40.000 per kilogram.

Bawang merah yang dipasarkan pedagang di Kota Sibolga merupakan komoditas lokal, yakni berasal dari Kecamatan Balige, Kabupaten Toba.

“Iya, ini adalah bawang merah balige, sekarang itu harganya Rp 45.000-Rp 46.000 per kilogram,” ungkap S boru Marbun, pedagang sayur kepada Tagar, Kamis, 9 April 2020.

Saat ini kan banyak warga yang kesulitan, apalagi keuangannya, juga sulit. Makanya pembeli jadi sepi

Sedangkan bawang putih yang mereka jual, itu merupakan komoditas impor, dan harganya sekarang sudah tembus di Rp 40.000 per kilogram.

“Bawang putih dan bawang bombay itu kan diimpor dari luar. Tentu ini menjadi kendala. Mungkin saja kapalnya tak bisa masuk, maka harganya pun jadi mahal,” katanya.

Sementara itu, komoditas bumbu dapur lainnya seperti, cabai merah dan cabai rawit, malah mengalami penurunan harga.

“Cabai merah harganya sekarang hanya Rp 25.000 per kilogram, dan cabai rawit Rp 15.000 per kilogram,” ujar dia.

Sebelum masa pandemi corona, harga cabai merah itu sempat bertengger di atas Rp 30.000 per kilogram, sedangkan cabai rawit di atas Rp 20.000-an.

Ia mengeluhkan menurunnya omzet penjualan selama masa pandemi corona. Hal ini akibat pembeli yang berkunjung ke pasar memang lagi sepi.

“Saat ini kan banyak warga yang kesulitan, apalagi keuangannya, juga sulit. Makanya pembeli jadi sepi,” ungkapnya.[]

Berita terkait
Pandemi Corona, Jeritan Pelaku Usaha Kecil Sibolga
Dampak pandemi corona saat ini memukul sektor usaha kecil, seperti dialami para pelaku usaha di Kota Sibolga.
Kapal Sandar di Dermaga Sibolga ABK Tak Boleh Turun
Aparatur kemaritiman di kawasan Pelabuhan Indonesia Cabang Sibolga berlakukan aturan ketat terhadap kapal yang akan sandar.
Terdampak Corona, Abang Becak Sibolga Dapat Bantuan
Tukang becak, sopir angkot dan pemain keyboard di Sibolga yang terdampak wabah Covid-19 menerima bantuan.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina