Pandemi Corona, PWNU Jatim: Tetap Ibadah di Masjid

Ketua PWNU Jatim KH Marzuqi Mustamar mengimbau warga NU untuk tetap beribadah di masjid di tengah ramai pandemi virus corona.
Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar (tengah) menyampaikan agar umat muslim, khususnya warga nahdliyin untuk tetap melaksanakan salat di masjid meski ada pandemi virus corona. (Foto: Tagar/Haris D Susanto)

Surabaya - Ketua Pengurusu Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Marzuqi Mustamar mengimbau kepada umat muslim untuk tetap melakukan ibadah di masjid. Meski saat ini tengah ramai wabah virus corona atau Covid-19.

Kiai Marzuqi mengatakan meski pemerintah sudah melakukan imbauan kepada seluruh masyarakat untuk beribadah di rumah. Namun, ia meminta untuk tak terlalu khawatir, apalagi saat ini pusat perbelanjaan seperti Mal dan tempat hiburan masih buka.

Masyarakat awam juga bertanya kenapa Jumatan disuruh libur, ibadah jemaah disuruh libur.

"Khususnya warga NU Jawa Timur Jumatan adalah wajib. Jadi tetap harus dijalankan juga ibadah lainnya. Selama mal dan tempat karaoke buka, maka ibadah di masjid tetap wajib dijalankan," kata Kiai Marzuqi, Rabu, 18 Maret 2020.

Ia juga mengatakan imbauan dikeluarkan oleh pemerintah ini tak relevan. Terutama adanya pelarangan ibadah secara jamaah di masjid yang dilarang. Malah menurut Kiai Marzuqi hal seperti ini akan menimbulkan masalah besar.

"Masyarakat awam juga bertanya kenapa Jumatan disuruh libur, ibadah jemaah disuruh libur. Padahal mal tetap jalan dan malah mereka (masyarakat) khawatir kalau minggu Gereja kok tetap jalan, pasti nanti malah jadi perkara kalau ada masyarakat bawah bertanya seperti itu," imbuh dia.

Bagi Kiai Marzuqi masyarakat tak perlu khawatir, selama mereka bisa memilah tempat ibadah mana dirasa aman dan tidak ada orang terkena paparan virus corona.

"Sekiranya masyarakat tau dan masyarakat setempat tidak khawatir, maka wajib ibadah seperti biasanya, ndak usah panik," ujar dia.

PWNU juga menjamin situasi Jawa Timur saat ini aman. Apalagi virus kini tengah jadi perbincangan juga merupakan ciptaan Allah.

"Jangan takut pada corona, takutlah pada Allah. Sesunggunya virus ini ciptaan Allah jadi sudah ada obatnya," ucap dia.

Pernyataan Kiai Marzuqi tersebut sekaligus untuk meluruskan fatwa MUI No 14 Tahun 2020, Tentang Penyelenggaraan Ibadah Dalam Situasi Terjadi Wabah Covid-19, yang tengah menjadi polemik di masyarakat.

"Fatwa MUI itu, merujuk untuk wilayah yang sudah dikatakan rawan, rawan itu ketentuannya harus berdasarkan data yang disampaikan oleh otoritas," tambah dia.

Melihat kondisi Jawa Timur kini, maka ia pun mengimbau agar muslim tak takut beribadah ke Masjid. Kecuali yang bersangkutan dinyatakan tengah sakit dan harus dirawat.

"Tidak boleh ngarang-ngarang, ada corona, terus tidak mau salat Jumat. Orang sakit, yang positif, jangan keluar, isolasi diri. Jadi orang sehat saja ke masjid, yang sakit jangan karena itu menular," tuturnya Kiai Marzuqi.

Salawat BadarWarga Desa Panaan, Kabupaten Pamekasan menggelar Salawat Badar sebagai pencegah virus corona. (Foto: Tagar/Nurus Solehen)

Warga Pamekasan Lakukan Salawat Badar

Sementara itu keresahan dirasakan oleh warga Pamekasan akibat pandemi virus corona. Meski demikian ada cara unik yang dilakukan pemerintah dengan menggelar bacaan salawat badar secara berjemaah.

Kepala Desa Panaan Muhammad Ali mengatakan pandemi virus corona di Indonesia tidak sedikit membuat warga desanya panik. Di tengah kepanikan itu, dia mengajak semua masyarakat dengan bersalawat.

"Jangan remehkan salawat, ini doa paling mujarab dalam menghadapi kepanikan. Masalah penyakit membahayakan, yakinkan bahwa ini bagian dari ujian masyarakat," kata Muhammad.

Menurut dia, penyakit memang sering kali membuat manusia ketakutan. Akan tetapi tanamkan dalam diri, bahwa penyakit apa pun dapat disembuhkan. Dari itu, sugesti syariatnya adalah dengan berselawat.

Sementara itu, Sekretaris Desa Panaan Faisol menjelaskan, motivasi digelarnya pembacaan salawat badar untuk betafakur dan bertawasul kepada pengarang kasidah burdah yakni Imam Syarafuddin Abu Abdillah Muhammad bin Zaid Al-Bushiri.

"Kasidah badar sempat macet. Namun karena ada dorongan dari bagianda Nabi, seketika itu juga, Imam Al-Bushiri sembuh total," paparnya.

Dari itu, dengan pembacaan salawat badar diharapkan masyarakat bisa selamat dari segala macam penyakit termasuk virus corona. []

Berita terkait
Satgas Lacak Tempat Mahasiswa Malang Positif Corona
Satgas Covid-19 Pemkot Malang melacak 5 tempat yang pernah didatangi mahasiswa PTN di Malang yang positif terinfeksi virus corona.
Khofifah Minta Seluruh Tempat Hiburan di Jatim Tutup
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengaku tempat hiburan malam adalah pertemuan orang dalam jumlah banyak dan bisa penyebaran Covid-19.
6 Positif Corona, Pemkot Surabaya Disinfektan Massal
Pemkot Surabaya sudah melakukan disinfektan disejumlah kecamatan di Surabaya untuk mencegah pandemi virus corona.
0
Emma Raducanu dan Andy Murray Optimistis Bertanding di Wimbledon
Raducanu, 19 tahun, akan melakukan debutnya di Centre Court ketika dia bermain melawan petenis Belgia, Alison van Uytvanck