Pandemi Corona, Bisnis Perumahan di Padang Tetap Bergairah

Bisnis perumpahan di Kota Padang tetap menggeliat di tengah pandemi corona.
Kawasan perumahan De Balai Baru Residence di Kota Padang yang laku terjual di tengah pandemi Covid-19. (Foto: Tagar/Dok.Istimewa)

Padang - Pandemi Covid-19 memang nyaris melumpuhkan semua sektor roda perekonomian masyarakat. Namun di Kota Padang, usaha properti yang bergerak di bidang perumahan tetap tumbuh bergairah.

Ternyata peminat masih cukup tinggi, dan saya tidak menyangka hal itu terjadi di tengah pandemi corona.

Realita itu ditandai dengan banyaknya peminat bisnis investasi masa depan itu. Kondisi ini dirasakan oleh PT Pejuang Langit Berkah, perusahaan yang bergelut di bidang perumahan di Kota Padang, Sumatera Barat.

Direktur Pemasaran PT Pejuang Langit Berkah, Alfadani mengatakan, pihaknya kini sedang membangun kawasan perumahan "De Balai Baru Residence" yang baru berjalan sekitar tiga bulan atau ketika corona telah menyerang Indonesia dan Sumbar.

Alfadani pun kaget dengan penjualan dalam waktu singkat tersebut. Paling tidak sampai kini, 9 unit rumah berbagai tipe yang dijajakannya laku terjual. "Ternyata peminat masih cukup tinggi, dan saya tidak menyangka hal itu terjadi di tengah pandemi corona," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Tagar, Sabtu, 17 Oktober 2020.

Tipe rumah yang dijualnya bervariasi. Mulai dari tipe 38/82, 38/95, 38/89, 48/103, 50/104, 55/163, dan 60/125. Dari ragam tipe tersebut, peminat terbanyak berada di ukuran 38, 48, dan 60.

"Pembeli kebanyakan orang luar daerah. Ada perantau Sumbar yang di Jakarta. Ini buah dari promosi yang kami lakukan di media sosial," katanya.

Menurut Alfadani, salah satu yang membuat pelanggan tertarik mungkin karena letaknya di daerah strategis. Selain itu, bangunan untuk pemesan dipastikan sudah siap untuk ditempati.

"Dekat pusat kota, perguruan tinggi, balai kota, serta tak jauh dari Bandara Internasional Minangkabau. Makanya banyak orang melirik De Balai Baru Residence, meski masih dalam kondisi pandemi," kata pria yang sudah nyaris 10 tahun bergerak di binsis properti itu.

De Balai Baru Residence, kata pria yang akrab disapa Vino itu, memiliki jaminan kawasan aman dari banjir, dan kawasannya betul-betul masih asri dari polusi udara pusat kota.

"Harga untuk tipe 38 Rp 380 juta dan untuk tipe 38 ini pun hanya tersisa 1 unit. Memang tipe ini cukup laris, karena ada kelebihan tanah di belakang seluas 3,5 meter, sehingga bisa menambah bangunan," katanya.

Hanya saja, dalam penjualan properti, PT Pejuang Langit Berkah belum menjual rumah dengan sistem KPR. Namun lebih ke sistem penjualan cash atau sistem tanpa riba alias secara syariah.

Setiap orang yang ingin membeli rumah bisa untuk membayarkan DP sebesar 20 persen dari harga rumah, dan pembayaran DP pun bisa dilakukan secara bertahap selama tiga bulan. Sedangkan sisanya bisa dilunasi secara bertahap dengan rentang waktu 6 hingga 12 bulan.

"Saya rasa cara seperti ini lebih aman dan terhindar dari riba. Karena harga rumah itu tidak ada bunganya, meskipun pembayarannya secara bertahap," tuturnya. []



Berita terkait
Seniman Sumbar Refleksikan Nilai Islam di MTQ Nasional 2020
16 kelompok seni pertunjukan dan film bakal meramaikan pra pembukaan MTQ Nasional ke-28 melalui karya video art bertajuk “Mantagi Jiwa Islami”.
Cara BEM Sumbar Tolak Omnibus Law Cipta Kerja
BEM Sumatera Barat melakukan aksi penolakan Undang Undang Omnibus Law Cipta Kerja.
Marah, Demonstran Sebut Gubernur Sumbar Anti Kritik
Mahasiswa menyebut Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno anti kritik.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.